Kepala Sekolah Pecat Guru Honorer, Ketua PGRI: Teganya Ani
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Dudung Nurullah Koswara mengungkapkan keprihatinannya atas nasib yang dialami guru honorer, menyusul dipecatnya seorang guru honorer karena mengunggah gajinya di medsos.
"Sangat disayangkan masih ada guru honorer yang diduga diperlakukan tidak manusiawi apalagi pelakunya seorang kepala sekolah," kata Dudung kepada JPNN.com, Jumat (12/2).
Kepala sekolah idealnya menjadi 'ibu' bagi para guru di setiap satuan pendidikan.
Bila ada kepala sekolah yang berbuat dan bertindak tidak manusiawi pada guru, apalagi guru honorer, sungguh terlalu. "Rhoma Irama pasti mengatakan, 'teganya Ani'. Kalau kepala sekolah namanya Ibu Ani," ujar Dudung.
Sejatinya, seorang kepala sekolah harus menjadi ibu atau bapak bagi warga satuan pendidikan.
Dudung heran, bagaimana bisa seorang guru honorer yang sudah belasan tahun mengabdi 'ditendang' mentalnya dengan pemecatan.
Hanya karena mengekspos nominal gaji di jejaring sosial, dia dipecat. "Ke mana kompetensi kepala sekolah yang harusnya memberi solusi dan keputusan yang bijak. Memberi vonis pemecatan adalah sangat tak manusiawi," tegasnya.
"Akankah terus berlanjut 'penganiayaan' pada entitas guru honorer terjadi?," sambung Dudung.
Ketua PB PGRI mengungkapkan keprihatinannya atas ditendangnya seorang guru honorer karena mengunggah gajinya di medsos.
- Gelar Aksi Damai, Guru Honorer R2-R3 Minta Pemprov Banten Menyelesaikan Formasi PPPK
- Siswa Sontoloyo, Ancam Guru Honorer Pakai Parang Hingga Membakar Sepeda Motor
- Mendikdasmen: Tahun Ini, 806 Ribu Guru Terima Tunjangan Sertifikasi, Langsung ke Rekening
- Honorer yang Satu Ini Sulit jadi PPPK, Kelakuannya Parah
- Kabar Gembira, Sebentar Lagi Saldo Rekening Guru Bakal Bertambah
- Honorer Desak Prabowo Angkat Guru & Tendik Jadi PPPK Penuh Waktu