Kepala Sekolah Pecat Guru Honorer, Ketua PGRI: Teganya Ani

Faktanya guru honorer terdiskriminasi oleh empat penjuru angin derita. Harusnya empat angin diskriminasi ini tak ada.
Pertama, diskriminasi dari pemerintah. Kedua, dari internal sistem satuan pendidikan. Ketiga, dari rekan sejawat dan keempat dari masyarakat. Kempat, angin negatif ini masih menerpa nasib dan martabat para guru honorer.
Malah masih ada pengurus organisasi profesi guru berkonflik dengan guru honorer. Makin nestapa nasib guru honorer. Ke mana guru honorer mengadu? Apa mesti mengadu ke PBB? Rasanya tak elok.
Dudung menambahkan, saat wabah memapar setahun ini, nasib guru honorer sudah puluhan tahun terpapar 'covid finansial'. Mengapa? Karena bukannya sejahtera dan naik gaji malah dipecat.
"Setop diskriminasi kepada guru honorer. Saatnya para kepala sekolah, rekan sejawat, masyarakat dan pemerintah lebih peduli pada entitas mereka," ujarnya. (esy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Ketua PB PGRI mengungkapkan keprihatinannya atas ditendangnya seorang guru honorer karena mengunggah gajinya di medsos.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Silakan Sebutan Tunjangan Profesi Guru Diganti, tetapi Jangan Dihapus
- 5 Berita Terpopuler: ASN & Honorer Mendukung Tata Kelola Guru Diambil Pusat, Ketum PGRI Memohon kepada Mendikdasmen
- Ketum PGRI: Tolong, Pak Mendikdasmen, Tunjangan Profesi Guru Tetap Ada di RUU Sisdiknas
- Mendikdasmen: Tunjangan Guru Honorer Non-Serdik Tidak Dihitung dari Januari
- Mendikdasmen Ungkap Kategori Guru Honorer yang akan Ditransfer Tunjangan Bulanan
- Mei, 785 Ribu Guru Honorer Non-Sertifikasi Terima Tunjangan Langsung ke Rekening