Kepala Sekolah Pemulung ke Motivator Mahasiswa
Lombok dan Terong di Secuil Lahan untuk Tambahan Kocek
Minggu, 04 Desember 2011 – 08:08 WIB
Sementara itu, dari berburu sampah, Mahmud yang diangkat menjadi kepala MTs Safinatul Husnah pada 1990 tersebut bisa mengantongi sampai Rp 1,5 juta. "Semua itu saya lakukan untuk menjaga dapur tetap ngebul," ujar suami Jumiati tersebut ketika ditemui belum lama ini. "Uang dari hasil memulung kami gunakan untuk sedikit simpanan dan menyekolahkan anak."
Kini setelah pensiun dini tahun lalu karena merasa stres dengan kondisi pendidikan di sekitarnya, Mahmud bisa mencurahkan tenaga untuk memulung. Dia juga tak perlu lagi pusing dengan kontroversi yang sempat merebak ketika film dokumenter tentang dirinya ditayangkan. Yakni, berupa kecaman dari pejabat Dinas Pendidikan DKI Jakarta serta beberapa tetangga yang menganggap tak sepantasnya seorang kepala sekolah berburu sampah.
Namun, sekarang, seiring dengan umur yang mulai menua, Mahmud harus mengakui bahwa dirinya kalah cekatan mengais sampah dibanding pemulung muda. Untuk menghibur diri dan sedikit menambah kocek, dia menanami secuil lahan pengembang perumahan yang tak jauh dari kediamannya dengan aneka sayuran. Misalnya, lombok, terong, sawi, hingga kangkung.
Beruntung, sisa-sisa popularitas lewat film Kepala Sekolahku Pemulung mendatangkan rezeki lain kepada ayah Aidatul Aulia, 26; Ridwan Abimanyu, 23; dan Ade Irma Yunita, 20, tersebut. Yakni, menjadi motivator mahasiswa.
Empat tahun silam, Mahmud menggegerkan Jakarta karena menjadi kepala sekolah yang merangkap pemulung. Kini setelah pensiun dia laris diundang ke
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408