Kepala Sekolah Pemulung ke Motivator Mahasiswa
Lombok dan Terong di Secuil Lahan untuk Tambahan Kocek
Minggu, 04 Desember 2011 – 08:08 WIB
Rata-rata mahasiswa yang mengikuti ceramahnya, ujar Mahmud, mengaku terinspirasi untuk berjuang agar tetap hidup bersih. Namun, dia tahu, betapa tak mudah menjaga komitmen itu di tengah kian merajalelanya korupsi. "Semua kembali kepada niat dan kesiapan berjuang untuk hidup bersih," ujarnya.
Mahmud sudah menunjukkan kegigihannya pada komitmen itu sepanjang hidup dan karir mengajarnya yang dimulai dengan menjadi guru madrasah ibtidaiyah pada 1976. Di tengah berbagai keterbatasan, dia justru makin kreatif. Tak hanya dalam urusan menambah penghasilan, tapi juga dalam mendidik murid.
Untuk mengajar matematika, misalnya, dia dulu pernah menempuh sejumlah terobosan. Suatu hari, dia pernah mentraktir siswa sekelas minum es. Nah, saat membayar uang es, Mahmud menyelipkan materi pelajaran matematika.
Kali lain, pria yang bercita-cita bisa naik haji itu juga pernah mengajak siswa keluar kelas menuju lapangan bola voli. Metode tersebut dia lakukan untuk mengajari para siswa cara menghitung luas bangunan tertentu.
Empat tahun silam, Mahmud menggegerkan Jakarta karena menjadi kepala sekolah yang merangkap pemulung. Kini setelah pensiun dia laris diundang ke
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408