Kepala Sekolah Sebut Pengeroyokan Anggota Paskibraka adalah Tradisi
jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Kepala Sekolah SMAN 1 Praya mengaku pengeroyokan yang dialami siswanya itu merupakan tradisi pada calon anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) tingkat Kabupaten di Lombok Tengah.
Menurut Kadian, peristiwa mengenaskan itu terjadi pada Sabtu, 6 Agustus 2022.
"Saat saya dengar itu kemarin saya kaget juga. Tapi udah bisa masuk sekolah lagi dia (MMA)," ungkap Kadian, Selasa (9/8).
Dijelaskan, peristiwa itu terjadi lantaran MMA memutuskan untuk berhenti mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Paskibraka di sekolah.
"Setelah saya telusuri, ternyata ada tradisi senior memberikan pelajaran seperti itu kepada juniornya ketika ada yang mendadak berhenti ikut Paskibraka," kata Kadian.
Disampaikan, terduga pelaku yang memukul MMA berjumlah 6 orang dan peristiwa itu berlangsung pada sore hari saat kegiatan ekstrakurikuler berlangsung.
Dia menduga, aksi itu juga dilakukan lantaran siswanya yang 6 orang itu emosi karena tidak lulus paskibraka tingkat kabupaten.
"Anak itu (MMA) hanya mengalami cacat sedikit, cedera lah bahasanya. Buktinya anak itu masih tetap ikut latihan," ujarnya.
Peristiwa itu terjadi lantaran MMA memutuskan untuk berhenti mengikuti kegiatan ekstrakurikuler paskibraka di sekolah
- Pelaku Pengeroyokan Sopir Taksi Online di Tol Dalam Kota Jakarta Ditangkap
- Jimmy Tewas Bersimbah Darah, Polisi Langsung Antisipasi Carok Massal di Sampang
- Oknum Polisi Pembunuh Warga di Cilegon Tersangka, Sahroni: PTDH Sekalian
- Ini Alasan Polisi Periksa Jefri Nichol Terkait Kasus Dugaan Pengeroyokan
- Minakum Ditemukan Tewas Terbakar di Lombok Tengah
- Dua Pelaku Pengeroyokan Arya Ditangkap, Wanita Berinisial MP Terancam Jadi Tersangka