Kepala Suku Mek Lega Setelah Lukas Enembe Bersedia Menerima Kedatangan KPK
jpnn.com, YAHUKIMO - Kepala Suku Mek dari Yahukimo, Yehuda Wespa mengaku lega setelah membaca berita Gubernur Papua Lukas Enembe bersedia menerima kedatangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Lukas menerima Lembaga antirasuah itu datang ke Papua bersama tim dokter independen untuk memeriksa kesehatannya sekaligus memeriksanya di kasus dugaan korupsi.
Yehuda mengapresiasi kemajuan sikap Lukas yang dinilainya akan mempermudah dan mempercepat penyelesaikan kasus hukum yang selama ini berlarut-larut.
Dia pun tak terima apabila ada pihak yang menyebut Lukas seharusnya tidak diproses hukum.
"Kita ini negara hukum, jadi, harus diproses hukum, supaya persoalan cepat selesai," ujar Yehuda dalam siaran persnya, Selasa (25/10).
Yehuda mendukung upaya pemeriksaan yang dilakukan KPK secara tertutup. Dia menyebut permintaan kubu Lukas untuk diperiksa terbuka seperti hukum adat tidak tepat.
“Kalau secara hukum adat, itu tidak benar,” kata Yehuda yang selama pilkada selalu memilih Lukas sebagai Gubernur Papua.
Ayah dua anak yang pernah bekerja sebagai agen tiket penerbangan di Yahukimo itu juga meminta KPK untuk memeriksa para pejabat daerah lain.
Kepala Suku Mek dari Yahukimo, Yehuda Wespa mengapresiasi sikap Lukas Enembe yang mau menerima kehadiran KPK di Papua.
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Hmm, OTT di Bengkulu Diduga Terkait dengan Pungutan buat Pilkada
- Periksa Cagub Bengkulu Menjelang Masa Tenang, KPK Disebut Terima Orderan
- KPK Gelar OTT di Bengkulu, 7 Orang Diamankan
- Pimpinan KPK Sudah Dipilih, Alexander Marwata: Mustahil Bersih-bersih dengan Sapu Kotor