Kepanikan Muncul Setelah Melbourne Berlakukan Lockdown untuk Keempat Kalinya
Negara bagian Victoria dengan ibu kota Melbourne memberlakukan kembali 'lockdown' setelah angka penularan lokal bertambah dalam waktu dua hari.
Mulai pergantian hari Jumat, 'lockdown' diberlakukan selama tujuh hari di Melbourne dan kawasan lainnya di Victoria.
Jumat pagi, Pemerintah Victoria mengumumkan ada empat kasus baru, sehingga total kasus COVID-19 saat ini menjadi 30.
Hanya ada lima alasan yang memperbolehkan warga untuk keluar rumah, termasuk mendapatkan vaksinasi.
Sementara itu usaha yang tidak masuk dalam kategori esensial, seperti penata rambut, penyedia hiburan, dan pusat kebugaran terpaksa ditutup.
Bella Drummond, pekerja café di Melbourne, adalah salah satu dari sekitar 500.000 orang Victoria yang termasuk pekerja kasual.
"Saya pekerja kasual, jadi kalau saya tidak bekerja, saya tidak dibayar," kata Bella.
"Tapi itu tidak berarti bahwa pengeluaran saya berhenti. Saya harus membayar sewa rumah, bayar internet, biaya sekolah, beli bahan makanan, bayar mobil, tagihan lain," ujarnya.
Untuk keempat kalinya Melbourne memberlakukan lockdown demi mencegah penyebaran COVID-19
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki