Kepanikan Muncul Setelah Melbourne Berlakukan Lockdown untuk Keempat Kalinya
Negara bagian Victoria dengan ibu kota Melbourne memberlakukan kembali 'lockdown' setelah angka penularan lokal bertambah dalam waktu dua hari.
Mulai pergantian hari Jumat, 'lockdown' diberlakukan selama tujuh hari di Melbourne dan kawasan lainnya di Victoria.
Jumat pagi, Pemerintah Victoria mengumumkan ada empat kasus baru, sehingga total kasus COVID-19 saat ini menjadi 30.
Hanya ada lima alasan yang memperbolehkan warga untuk keluar rumah, termasuk mendapatkan vaksinasi.
Sementara itu usaha yang tidak masuk dalam kategori esensial, seperti penata rambut, penyedia hiburan, dan pusat kebugaran terpaksa ditutup.
Bella Drummond, pekerja café di Melbourne, adalah salah satu dari sekitar 500.000 orang Victoria yang termasuk pekerja kasual.
"Saya pekerja kasual, jadi kalau saya tidak bekerja, saya tidak dibayar," kata Bella.
"Tapi itu tidak berarti bahwa pengeluaran saya berhenti. Saya harus membayar sewa rumah, bayar internet, biaya sekolah, beli bahan makanan, bayar mobil, tagihan lain," ujarnya.
Untuk keempat kalinya Melbourne memberlakukan lockdown demi mencegah penyebaran COVID-19
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam