Kepedulian Erick Thohir Ingatkan Bangsa Akan Jasa Pahlawan Reformasi

jpnn.com, JAKARTA - Berbagai cara dilakukan oleh Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang besar, yakni dengan tidak melupakan sejarah.
Orang nomor satu di Kementerian BUMN ini kembali mengingatkan bangsa Indonesia atas jasa para pahlawan reformasi yang gugur pada tragedi Trisakti 1998 melalui aksi peduli memberikan rumah layak huni.
"Kami hanya punya nawaitu atau niat yang ikhlas, supaya bangsa kita selalu harus ingat dengan sejarah yang ada di negeri ini," ujar Erick Thohir di laman instagram pribadinya.
Melalui PT Bank Tabungan Negara (BTN), Erick Thohir memberikan bantuan rumah kepada ahli waris korban Trisakti di Jakarta.
Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini menyatakan pemberian rumah tersebut tidak bisa dibandingkan dengan jasa para pejuang reformasi yang telah menegakkan nilai-nilai demokrasi di Indonesia.
"Tentu apa yang kami berikan kepada keluarga Pahlawan Reformasi, saya yakin tidak sebanding dengan pengorbanan yang telah diberikan oleh para pejuang maupun keluarga," tutur Erick Thohir.
Nama-nama seperti Elang Mulia Lesmana, Hafidin Royan, Hery Hartanto, dan Hendriawan Sie, merupakan empat Mahasiswa Trisakti yang mendapatkan perhatian dari Erick Thohir.
Di mana mereka telah berjuang mengorbankan jiwa, demi mewujudkan cita-cita perubahan bernegara yang dikenal dengan era reformasi.
Menteri BUMN Erick Thohir kembali mengingatkan bangsa Indonesia atas jasa para pahlawan reformasi yang gugur pada tragedi Trisakti 1998
- SIG Dukung INACRAFT Majukan UMKM, Dari Rumah BUMN ke Pasar Internasional
- Hadir di Sharing Series IDSurvey, Wamen BUMN Sampaikan Hal Penting ini
- Danantara Dinilai Bakal Meningkatkan Level Investasi BUMN
- Jika Dikelola Timses Prabowo dan Oligarki, Danantara Bakal Jadi Bancakan Korupsi
- RUU TNI Dinilai Mengancam Kebebasan, Demokrasi, hingga Negara Hukum
- Waka MPR Sebut Kolaborasi Harus Dilakukan untuk Wujudkan SDGs, HAM, dan Demokrasi