Kepemimpinan Joe Biden-Kamala Harris Cerminkan Wajah Baru Amerika Serikat

"Keinginan rakyat sudah disampaikan dan keinginan rakyatlah yang berhasil," tambahnya.
Ia juga menekankan berharganya demokrasi dan bagaimana sistem tersebut "tetap hidup".
"Sekarang di tempat yang terhormat ini, di mana beberapa hari lalu kekerasan berusaha menghancurkan dasar-dasar di Capitol, kita berkumpul bersama sebagai sebuah bangsa, tidak terpecahkan melakukan pemindahan kekuasaan dengan damai, hal yang sudah kita lakukan lebih dari dua abad."

Meminta kesempatan pada warga yang tidak mendukungnya
Presiden Joe Biden juga menyerukan agar warga Amerika menyelesaikan perbedaan mereka, dan mengatakan bahwa "tanpa adanya persatuan, tidak akan ada perdamaian".
Ia menekankan akan berlaku jujur di hadapan negara karena berpandangan bahwa seorang pemimpin memiliki tanggung jawab untuk "membela kebenaran dan mengalahkan kebohongan".
Presiden Biden juga meminta pada pihak yang tidak mendukungnya untuk memberikan kesempatan.
"Kita harus menghentikan perang yang tidak benar ini yang mempertentangkan merah (warna Partai Republik) dan biru (warna Partai Demokrat), pedesaan melawan kota, konservatif dengan liberal," katanya.
Melanjutkan apa yang sudah terjadi di tahun 2008, kepemimpinan baru di Amerika Serikat menghadirkan wajah-wajah yang lebih mencerminkan keberagaman negeri itu
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3