Kepemimpinan Marzuki Dikecam Banyak Fraksi
Terancam Mosi Tak Percaya
Selasa, 02 Maret 2010 – 16:02 WIB
Sementara anggota F-PDIP lainnya, Maruarar Sirait, berbicara soal Marzuki Alie, menyebut bahwa politisi Demokrat itu tidak memahami demokrasi di negeri ini. "Jelas tindakan dia (Marzuki, Red) tidak bijak. Saat hujan interupsi, harusnya pimpinan menenangkan dan bukan justru membuat suasana bertambah panas. Harusnya diberi ruang untuk jalannya demokrasi, bukan justru sepihak saja," tegas Maruarar.
Lebih jauh, kericuhan di tengah putusan akhir nasib skandal Century, kata Maruarar pula, bukan tidak mungkin nantinya akan mengarah pada mosi tidak percaya terhadap pimpinan DPR RI di bawah kepemimpinan Marzuki Alie. "Bisa saja ke arah sana. Kita lihat dan telusuri dulu penyebab kericuhan tadi. (Tapi) harus ada yang bertanggungjawab," katanya.
Kecaman juga datang dari anggota FPKS, Andi Rahmat. Andi mengatakan bahwa pimpinan sidang paripurna DPR RI harusnya bisa memahami gejolak politik yang sedang terjadi. "Kerja pimpinan itu adalah memimpin jalannya sidang dengan aman, bukan sebaliknya. Begitu ada interupsi, harusnya pimpinan memberlakukan deadlock, untuk kemudian mengajak pimpinan fraksi melakukan dialog. Bukan hanya asal ketok palu saja. Tidak aspiratif namanya itu," kata Andi.
Anggota Fraksi Golkar Idrus Marham pun menyatakan hal yang sama. Alasan matinya mikrofon seperti yang dikatakan Marzuki, kata Idrus pula, harusnya tidak jadi pemicu kericuhan, andai saja Marzuki tak memaksa untuk tetap menutup sidang paripurna. "Tapi pimpinan tetap menutup sidang, tanpa memberi jeda deadlock ataupun dialog dengan pimpinan fraksi. Tata tertib memang ada yang mengatur (bahwa) pimpinan bisa mempercepat paripurna dalam posisi khusus. Namun kondisi kericuhan tadi sebenarnya bisa saja tidak terjadi, asal pimpinan sidang lebih aspiratif," katanya. (afz/jpnn)
JAKARTA - Pasca hiruk-pikuk di sidang paripurna DPR RI, Selasa (2/3), fraksi-fraksi di Senayan langsung menggelar rapat internal, guna menindaklanjuti
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat