Kepemimpinan Perempuan Indonesia di Sektor Publik dan Privat

Kepemimpinan Perempuan Indonesia di Sektor Publik dan Privat
Gusti Kanjeng Ratu Hayu. Foto: dokumentasi FISIPOL UGM

Dia bangga berada di perusahaan yang sangat memperhatikan kesetaraan dan menghargai perbedaan. Menurut dia, Sampoerna tidak membeda-bedakan karyawan, termasuk soal gender. Semua karyawan memiliki kesempatan yang sama.

Di Sampoerna, saat ini komposisi tim manajemen puncak atau Dewan Direksi memiliki rasio gender yang seimbang.

"Kami juga menjalankan praktik rekrutmen dan peluang karier yang setara antara laki-laki dan perempuan," ujar Elvira.

Menurutnya, Sampoerna juga berupaya memberikan lingkungan kerja yang kondusif bagi karyawannya melalui berbagai inisiatif dan fasilitas. Selain mendorong kesetaraan, dukungan ini juga diharapkan dapat menciptakan budaya yang inklusif dan mendukung keberagaman.

Ke depannya, Elvira mengatakan, perlu dorongan yang lebih besar dan langkah nyata agar semua pekerja perempuan bisa berperan dan mendapatkan kesempatan mencapai posisi strategis di manajemen serta menjadi bagian dari pengambil keputusan di perusahaan.

Sementara itu, mantan Duta Besar RI untuk Aljazair Safira Machrusah mengatakan sektor layanan publik di Indonesia menunjukkan perkembangan dalam hal memberi ruang yang lebih luas bagi perempuan. Meskipun, belum terlalu signifikan jika dilihat di level global.

Padahal, menurut dia, perempuan bisa diberikan kesempatan yang lebih luas karena memiliki karakter yang mendukung kiprah mereka pada jabatan publik. Salah satu karakter yang dimiliki perempuan adalah kemampuan membangun relasi. (rhs/jpnn)

April menjadi momentum untuk menilik kembali peran perempuan di segala sektor. Setiap tanggal 21, menjadi momentum peringatan Hari Kartini.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News