Kepemimpinan PPP Dinilai Alami Gejala 'Autis'
Minggu, 01 Mei 2011 – 23:17 WIB
JAKARTA - Kandidat Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), H Akhmad Muqowan, mengingatkan agar elit partai berlambang Kabah itu segera mengambil hikmah positif dari hasil penelitian yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei, yang mengingatkan jika Pemilu 2014 mendatang merupakan momen bagi PPP untuk jadi partai kenangan. Jika kader PPP gagal menjadikan forum muktamar sebagai momentum untuk membuat perubahan, maka Muqowam menilai bahwa hasil survei itu dengan sendirinya adalah benar. "Sebagai kader, saya bertekad untuk membantah survei itu, dengan cara bekerja keras dan cerdas, serta tidak "autis" dalam menyikap hasil survei, dan memproses perubahan di internal partai," tekadnya.
"Ambil hikmah positif dari hasil survei itu. Dan saya mengajak seluruh kader PPP untuk merapatkan barisan, guna melakukan perubahan mendasar terhadap perilaku kepemimpinan PPP yang akhir-akhir ini memperlihatkan gejala "autis", karena sibuk dengan urusan masing-masing," tegas Akhmad Muqowam kepada media, di AMQ Center, Jakarta, Minggu (1/5).
Baca Juga:
Momentum untuk menjadikan hasil survei itu sebagai cambuk bagi PPP untuk membuat perubahan mendasar, lanjut Muqowam, sudah ada di depan mata. Yakni tepatnya dalam agenda Muktamar PPP yang akan berlangsung awal Juli mendatang. "Jangan sebaliknya, (ikut) bersikap "autis" dengan cara beramai-ramai mendoakan agar lembaga survei itu mampus. Karena hasil survei yang mereka ungkap sesuai dengan fakta, yakni semakin menurunnya perolehan suara PPP dalam Pemilu 2004 menjadi 8,15 persen, dan (di) Pemilu 2009 tinggal 5,32 persen," ungkapnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Kandidat Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), H Akhmad Muqowan, mengingatkan agar elit partai berlambang Kabah itu segera mengambil
BERITA TERKAIT
- Tak Mudah Buat Prabowo dan Megawati, Ada yang Lucu
- Israel-Hamas Gencatan Senjata, Sukamta Minta Indonesia Aktif Mengawal Perdamaian di Palestina
- Prabowo Minta Pemasangan Pagar Laut Diusut, Riyono Caping: Pemanfaatan Ruang Laut Harus Izin
- DPR Apresiasi Langkah KKP Segel Pemagaran Laut di Bekasi
- Prabowo Bilang Nasi Goreng Megawati Enak Sekali, Masa, sih?
- Tanggapi Isu Menhut Mau Membabat Hutan, Ahmad Yohan Singgung Penghijauan