Kepentingan Bisnis Kipasi Tawuran Pelajar
Polisi Gunduli 26 Siswa SMK
Jumat, 28 September 2012 – 06:20 WIB
Untuk itu, tegasnya, pihak sekolah menolak untuk direlokasikan ke tempat lain. Bagaimanapun, gedung SMA 6 banyak menyimpan sejarah. “Kami tidak mau sekolah dipindahkan, karena banyak sejarah di sekolah ini,” lontar staf Kurikulum SMA 6 itu.
Selain itu, pihaknya juga menolak untuk dilakukan merger atau penggabungan antara SMA 6 dan SMA 70. Dirinya menilai, hal tersebut tidak tepat karena siswa dan siswi SMA 70 jumlahnya sangat banyak sehingga tidak efisien dalam belajar. “Jika dimerger apa jadinya sekolahnya nanti dengan jumlah siswa yang banyak,” terang Agustin.
Sementara itu, Ketua Komite II DPD RI Hardi Selamat Hood menambahkan oknum yang menginginkan adanya relokasi SMA 6 yang terletak di dekat Blok M Plaza perlu diantisipasi. “Ada oknum yang mendekati pihak SMA 6, ini yang harus diselidiki jangan sampai dimanfaatkan oleh pihak luar,” tutur dia.
Dengan demikian, lanjutnya, perlu koordinasi dan kerjasama dengan kepolisian dalam rangka deteksi dini dan pencegah agar tidak terjadi tawuran pelajar lagi. Pencegahan itu bisa saja dengan cara sosialisasi dan advokasi atas dampak negatif tawruan pelajar. “Kita perlu melakukan kerjasama dengan kepolisian agar tidak ada tawuran pelajar,” harap Anggota DPD RI asal Kepulauan Riau itu.
JAKARTA - Kematian pelajar SMAN 6 Bulungan, Alawy, dan Siswa SMK Yayasan Karya 66, Deni Januar, masih belum menjadi pelajaran bagi pelajar di Jakarta.
BERITA TERKAIT
- Keberadaan Satgas Nataru Diyakini Turut Menekan Angka Kecelakaan
- Wamenhub Suntana Pantau Kelancaran Lalu Lintas di Pos Gadog Puncak
- TNI AD Mengerahkan 58 Ribu Prajurit Bantu Polri Mengamankan Nataru
- Libur Natal, TMII Dipadati Lebih dari 12 Ribu Pengunjung
- Juru Dakwah Bakal Disertifikasi, Wantim MUI Memberi Masukan
- Libur Natal, Taman Margasatwa Ragunan Dipadati Lebih dari 35 Ribu Pengunjung