Kepentingan Politik Juga Memengaruhi Penanganan COVID-19 di Australia
PM Morrison juga kemudian berusaha membandingkan Victoria (dikuasai Partai Buruh) dengan negara bagian New South Wales (dikuasai Partai Liberal).
"Dalam situasi yang sama yang ditetapkan oleh Victoria, New South Wales juga seharusnya menetapkan kebijakan lockdown," kata PM Morrison.
"Pendapat bahwa NSW akan melakukan hal yang sama bila keadaan kami diterapkan di sana. Tentu saja aturan kami tidak bisa diterapkan di sana. Mereka NSW dan kami tidak dalam situasi yang sama dengan mereka," kata Daniel.
Ketegangan antara PM Morrison dengan negara bagian lain, selain Victoria, juga terjadi dengan Menteri Utama Queensland, Premier Annastacia Palaszczuk.
Annastacia yang berasal dari Partai Buruh menuduh PM Morrison melakukan tindakan 'bullying' terhadap dirinya dengan campur tangan saat ada seorang warga yang minta diberi izin khusus untuk menghadiri pemakaman ayahnya.
Rabu kemarin, PM Morrison menelpon langsung Anastasia agar warga tersebut diber izin. Dia akhrinya bisa melihat jasad ayahnya untuk terakhir kali namun tidak dizinkan untuk menghadiri pemakaman.
Premier Queensland itu mengatakan dia bukan pihak yang berwenang untuk mengeluarkan izin tersebut dan tindakan PM Morrison menelpon dirinya adalah hal yang tidak pantas.
Para pemimpin di seluruh dunia saat ini sedang mengatasi pandemi COVID-19 dengan pilihan sulit antara mementingkan masalah kesehatan dan ekonomi
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Doli Usul Pembentukan Omnibus Law UU Politik, Diharapkan Sah Pas Awal Pemerintahan Prabowo
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter
- Hasil Survei Edelman: 73 Persen Masyarakat Indonesia Lebih Suka Beli Produk Lokal
- Jujur, Nova Arianto Kurang Puas Timnas U-17 Indonesia Imbang Melawan Australia