Kepentingan Politik Juga Memengaruhi Penanganan COVID-19 di Australia

Kepentingan Politik Juga Memengaruhi Penanganan COVID-19 di Australia
Premier Victoria Daniel Andrews dan Perdana Menteri Scott Morrison berasal dari dua partai yang berbeda, namun keduanya dituntut untuk bisa bekerjasama untuk menangani COVID-19. (ABC News)

"Saya tidak mau di-bully atau diintimidasi oleh PM yang menelpon saya pagi ini dan saya sudah dengan jelas mengatakan bahwa itu semua bukan keputusan saya," kata Anastasi, Kamis kemarin (10/09).

Pilihan yang sulit bagi siapa pun

Kepentingan Politik Juga Memengaruhi Penanganan COVID-19 di Australia Photo: Menteri Utama Queensland Annastacia Palaszczuk marah dengan tindakan 'bullying' yang didapatnya dari PM Scott Morrison. (ABC News: Josh Bavas)

 

Ketegangan antar para pemimpin Australia di depan publik menunjukkan betapa rumitnya dan kompleksnya masalah yang dihadapi tiap negara dalam menghadapi pandemi COVID-19 saat ini.

Para pemimpin sudah sering bertemu di belakang layar dan banyak diharapkan untuk menyelesaikan perbedaan mereka sebelum muncul di depan publik.

Australia sejauh ini adalah negara yang relatif berhasil menangani COVID-19, namun hal yang sudah berlangsung selama sembilan bulan ini mulai menguji banyak kesabaran para pemimpinya.

Pilihan dari sisi paling konservatif dari pendekatan kesehatan adalah penutupan ketat selama beberapa waktu hingga kasus penularan tak ada lagi, sebelum dibuka kembali.

Pendekatan lainnya adalah melihat kemungkinan krisis ini akan berlangsung lama, maka dampak ekonomi bagi mereka yang masih hidup harus juga mendapat perhatian.

Tidak ada pilihan mudah yang tersedia saat ini.

Para pemimpin di seluruh dunia saat ini sedang mengatasi pandemi COVID-19 dengan pilihan sulit antara mementingkan masalah kesehatan dan ekonomi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News