Kepercayaan Luntur, Masyarakat Pilih Mendewakan Medsos
Di sisi lain, Heri berpandangan kehadiran buzzer membuat rusak media sosial. Menurut dia, media sosial seharusnya bisa dipakai untuk edukasi politik ketika media mainstream tidak bisa melakukannya.
Namun, kehadiran buzzer justru membuat persoalan baru. Heri menambahkan, perlu dipikirkan regulasi media sosial tidak disalahgunakan.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, peran media di dalam demokrasi tidak bisa dipisahkan.
Suara di mana pun, baik itu eksekutif, legislatif, yudikatif dan lainnya tidak akan sampai ke masyarakat tanpa ada media.
"Tidak ada demokrasi tanpa kebebasan pers," tegasnya di kesempatan itu.
Fadli mengatakan, perubahan penggunaan media dari konvensional ke digital turut merubah perilaku sosial dan politik masyarakat.
"Peran media akan mengubah perilaku politik masyarakat," ujarnya.
Menurut dia, masyarakat kini sudah bisa memilih banyak media untuk dikonsumsi. Banyak dari masyarakat yang sudah tidak lagi menonton televisi dan beralih ke YouTube.
"Sudah bisa memilih apa yang mau ditonton, bukan (apa saja) yang disajikan," ujarnya.
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Heri Budianto mengatakan, masyarakat akan kehilangan kepercayaan ketika media mainstream
- Menbud Fadli Zon Dorong Kolaborasi Agar Budaya Indonesia Mendunia
- Usung Repatriasi Artefak Budaya, Fadli Zon Mau Pulangkan Prasasti Pucangan dari India
- Berbicara di Forum Dunia, Menteri Fadli Zon Promosikan Indonesia sebagai Superpower Budaya
- LCCM 2024 Digelar, Fadli Zon Soroti Pentingnya Museum sebagai Pusat Edukasi Budaya
- Eks Konjen RI di Karachi Dukung Fadli Zon Perjuangkan Dangdut jadi Warisan Dunia
- Nadiem Makarim Titipkan Guru, Dosen, Tendik & Pegiat Seni kepada Menteri Baru, Mengharukan