Kepercayaan Masyarakat terhadap Kejagung Makin Tinggi, Ini Sebabnya
jpnn.com, JAKARTA - Kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Kejaksaan Agung di bawah komando Jaksa Agung ST Burhanuddin terus menguat.
Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia, misalnya, public trust terhadap Korps Adhyaksa masih tetap tertinggi di antara lembaga penegak hukum lain.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan ada peningkatan kepercayaan terhadap kinerja Kejaksaan Agung (Kejagung).
Jika pada temuan Desember tahun lalu angkanya baru menyentuh 76 persen, kini menjadi 77,8 persen.
“Dalam temuan kami, public trust Kejaksaan Agung kini berada di angka 77,8 persen, menempatkan Kejaksaan tetap tertinggi di antara lembaga penegak hukum lain,” kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Dinamika Elektoral Capres dan Cawapres Pilihan Publik Dalam Dua Surnas Terbaru’ secara virtual, Minggu (25/3).
Menurut Burhanuddin, pada periode yang sama, KPK sekadar mendapatkan 71,5 persen, sementara Polri berada di angka 70,8 persen.
“Temuan ini kembali menempatkan Kejaksaan dengan tingkat kepercayaan tertinggi di antara lembaga penegak hukum lain,” ungkap Burhanuddin.
Buhanuddin menyebut tingginya kepercayaan publik terhadap lembaga pimpinan ST Burhanuddin juga berkaitan dengan penegakan hukum. Pada kategori ini, Korps Adhyaksa tetap berada di posisi tertinggi, dengan tingkat kepercayaan mencapai 80 persen.
Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia menunjukkan kepercayaan publik terhadap Kejaksaan Agung tertinggi dibanding lembaga penegak hukum lain
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Dicopot dari Jabatan Imbas Dugaan Kasus Korupsi
- Kantor Dinas Kebudayaan DKI Digeledah Kejaksaan, Ada Kasus Apa?
- Belajar dari BLBI, CBC Dorong Kejagung & BPK Sita Dana Judi Online di Bank, E-Wallet & Operator Seluler
- Taspen Gandeng Kejagung Sosialisasikan Antikorupsi Demi Lingkungan Kerja yang Bersih
- Minta Kortas Tipikor Bersihkan Internal Kepolisian Dulu, Sahroni: Itu Baru Keren