Kepercayaan Publik ke Jokowi Pelan-pelan Mulai Buyar

Kepercayaan Publik ke Jokowi Pelan-pelan Mulai Buyar
Massa pendukung Jokowi di masa kampanye pilpres 2014. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA -- Pengamat kebijakan publik dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Uchok Sky Khadafi mengkritik cara Presiden Joko Widodo yang seolah tak memakai filter dalam memilih pembantunya di pemerintahan.

Teranyar adalah soal pemilihan sejumlah nama yang disebut-sebut bakal menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden.

"Iya, Jokowi untuk memilih orang orang sebagai pembantunya tidak pakai filter menyeleksi mana yang bersih, mana yang bebas dari isu HAM (Hak Asasi Manusia), mana yang kena isu HAM," kata Uchok menjawab JPNN.com, Minggu (18/1).

Dijelaskan Uchok, dengan tidak adanya filter ini hanya akan memunculkan kesinisan publik kepada Presiden Jokowi. Apalagi, selama ini publik sudah sangat percaya dengan Jokowi.

"Tapi, pelan-pelan  kepercayaan ini mulai buyar dengan banyak orang-orang yang diangkat Jokowi tidak berkenan di mata publik," pungkas Uchok.

Sebelumnya diberitakan, disebut-sebut ada sembilan nama bakal menduduki kursi Wantimpres.

Nama-nama ini juga berpotensi memicu polemik karena dominannya unsur partai politik.

Sebut saja mantan Ketua MPR Sidarto Danusubroto yang merupakan politikus senior PDIP, eks Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (purnawirawan) Subagyo H.S. di Partai Hanura, serta Sekjen Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Yusuf Kartanegara.

JAKARTA -- Pengamat kebijakan publik dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Uchok Sky Khadafi mengkritik cara Presiden Joko Widodo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News