Kepergian Pangeran Philip Diratapi Pengikutnya di Vanuatu yang Menganggapnya Sosok yang Dinubuatkan

Ritual ini adalah bagian penting dari "kastoms" Vanuatu, budaya dan adat istiadat tradisional negara itu.
Jean Pascal Wahe, yang bekerja di Pusat Kebudayaan Vanuatu, mengunjungi kedua desa tersebut pekan ini.
"Mereka bersedih [mendengar kematiannya] tetapi mereka juga senang karena mereka mengatakan tubuhnya akan tetap di Inggris tetapi jiwanya akan kembali ke Tanna," katanya.
Tetapi sekarang ada pertanyaan siapa yang mungkin akan menjalani hubungan khusus yang pernah miliki dengan Pangeran Philip.
Representasi dari ramalan kuno
Pada tahun 1974, Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip mengunjungi New Hebrides, sebelum menjadi Vanuatu,.
Saat itu Pangeran Philip menyerahkan seekor babi putih kepada seorang anggota komunitas Tanna dalam sebuah acara di Port Vila.
Para antropolog mengatakan hadiah itu mengantarkan sosok Pangeran Philip menuju nubuat yang sudah berjalan lama, berakar pada benturan antara misionaris Eropa awal dan suku-suku tradisional di Vanuatu.
Orang-orang di desa Yakel dan Yaohnanen memiliki legenda kuno yang menceritakan tentang sekelompok pejuang di zaman dahulu kala.
Sekelompok suku di Vanuatu menganggap Pangeran Philip adalah wujud fisik dari seorang pemimpin prajurit di masa lalu
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia