Kepolisian Australia Barat Minta Maaf Pada Komunitas Aborijin

Komisioner menunjuk pada hubungan yang dibangun antara polisi dan masyarakat di kota bagian utara WA, yakni Wyndham, sebagai contoh bagaimana sejumlah hal bisa diperbaiki.
"Hubungan yang dibangun antara polisi dan pemuda Aborijin sekarang begitu bagus di Wyndham, seorang sesepuh baru mengatakan kepada saya minggu lalu bahwa anak-anak Aborijin sekarang menganggap polisi sebagai teman dan pelindung mereka, daripada melarikan diri (dari mereka)," katanya.

Permintaan maaf diharapkan bawa perubahan
Pengacara Aborijin, Mervyn Eades, mengatakan ia berharap permintaan maaf itu membuka jalan bagi peningkatan hubungan antara polisi dan komunitas Aborijin.
"Saya benar-benar terkejut mengingat budaya yang telah ada sejak lama di kepolisian tetapi, tahukah anda, itu adalah kemajuan dan merupakan langkah maju yang besar sehingga kami bisa membangun hubungan ini," katanya.
Carol Roe adalah nenek dari perempuan Aborigin, Ms Dhu, yang meninggal dalam tahanan polisi di wilayah South Hedland pada tahun 2014.
Ia mengatakan, ia merasa terhina dirinya tidak diundang ke upacara pada hari Kamis (12/7/2018) tetapi mengatakan ia menyambut permintaan maaf itu dan berharap hal tersebut akan mengarah pada perubahan nyata.
"Saya pikir kita semua manusia, kita semua mengalami hal yang sama, dan itulah yang perlu mereka ingat," katanya.
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana