Kepolisian Australia Khawatir Demo Black Lives Matter Bikin Corona Makin Menggila

Demonstran di Sydney menyerukan perlunya perlakuan yang lebih baik bagi warga Aborigin Australia, melalui sorakan "I can't breathe", atau "Saya tidak bisa bernapas" menirukan ucapan terakhir George Floyd sebelum meninggal 25 Mei lalu.
Diketahui ada lebih dari 400 warga Aborigin Australia meninggal dunia dalam tahanan sejak hampir 30 tahun lalu.
Pandemi virus corona

Ikuti laporan terkini terkait virus corona dari Australia dalam Bahasa Indonesia.
Sebanyak 30 persen tahanan penjara adalah warga Aborigin, walaupun populasi mereka hanyalah tiga persen dari total populasi Australia.
Kemarin, Kepolisian New South Wales mengatakan sedang menyelidiki salah satu polisinya yang terlihat dalam rekaman video menendang dan menindih seorang remaja Aborigin di tanah.
Menurut temuan ABC, selain di Victoria dan New South Wales, demonstrasi lainnya juga akan dilakukan di negara bagian Australia lainnya Sabtu ini.
Ikuti perkembangan terkini soal pandemi virus corona di Australia hanya di ABC Indonesia
Yuk, Simak Juga Video ini!
Walau tidak akan didenda, polisi negara bagian Victoria, Australia, memperingatkan masyarakat yang berencana ikut demonstrasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia