Kepolisian Korsel Mengaku Gagal Memprediksi Potensi Tragedi Halloween di Itaewon
jpnn.com, SEOUL - Kepolisian Nasional Korea Selatan (Korsel) mengaku gagal memperkirakan potensi tragedi pada perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, Sabtu (29/10).
Pengakuan itu sebagai respons atas berbagai kritik tentang kepolisian Negeri Gingseng tersebut gagal mencegah kerumunan massa yang membeludak.
"Diperkirakan banyak orang berkumpul di sana, tetapi kami tidak menyangka akan ada korban dalam jumlah besar," ujar Kepala Badan Pengelolaan Keamanan Kepolisian Nasional Korsel Hong Ki-hyun, Senin (31/10).
Hong mencatat tingkat kerumunan pada perayaan Halloween di Itaewon itu sama atau sedikit lebih besar ketimbang pesta serupa pada tahun-tahun sebelumnya.
Meski demikian, hal yang belum terkonfirmasi ialah seberapa cepat tingkat kerumunan itu terjadi dibandingkan pada event serupa yang pernah digelar di lokasi sama.
"Saya dilapori bahwa petugas polisi di lokasi tidak mendeteksi lonjakan massa yang tiba-tiba," tuturnya.
Menurut Hong, terdapat 137 polisi yang ditugaskan di Itaewon saat perayaan Halloween.
Pada perayaan Halloween sebelum pandemi Covid-19, tuturnya, jumlah polisi yang dikerahkan paling banyak 90 orang.
Kepala Kepolisian Nasional Korsel Hong Ki-hyun mengatakan polisi di lokasi perayaan Halloween di Itaewon tidak mendeteksi lonjakan massa yang mendadak.
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan
- Mantan Menhan Ini Mencoba Bunuh Diri
- Korsel Memanas, Presiden Yoon Suk Yeol Dicekal Anak Buahnya Sendiri
- Otak di Balik Darurat Militer, Eks Menhan Korsel Terancam Berurusan dengan Hukum
- Kemlu RI Pastikan WNI di Korsel Tidak Perlu Dievakuasi
- Darurat Militer Gagal, Presiden Korsel Hadapi Pembalasan Oposisi