Kepolisian New York Bubarkan Unit Pemantau Muslim
jpnn.com - KEPOLISIAN New York atau NYPD membubarkan program rahasia yang dirancang untuk memantau Muslim dan mengidentifikasi ancaman terorisme potensial. Sebelumnya, NYPD membentuk Unit Pemantau Muslim. Mereka bertugas layaknya seorang detektif berpakaian sipil untuk mendengarkan percakapan dan membuat dokumen di tempat-tempat yang biasa dikunjungi Muslim.
Tim bentukan Kepolisian New York itu telah menjadi subjek dua gugatan hukum federal di masa lalu dan memicu kemarahan dari kelompok-kelompok hak sipil.Hal ini juga dilaporkan menjadikan Muslim tidak lagi mempercayai petugas penegak hukum.
"Reformasi ini adalah langkah kritis untuk meredakan ketegangan antara polisi dan komunitas yang mereka layani, agar polisi dan warga negara kita bisa saling membantu mengejar penjahat," kata Wali Kota New York Bill de Blasio dalam pernyataan tertulis.
Keputusan untuk membubarkan Unit Pemantau Muslim dilaporkan sebagai keputusan Komisioner Polisi William Bratton, dan dipandang sebagai langkah untuk menjauhkan diri dari praktik-praktik pengumpulan intelijen pasca serangan 11 September.
Unit yang telah beroperasi sejak 2003 dan kemudian dinamakan Unit Pengawasan Zona itu mencatat di mana Muslim bekerja, berbelanja, makan dan salat.
"Unit Demografik membuat ketegangan psikologis di komunitas kami," kata Linda Sarsour dari Asosiasi Arab Amerika di New York kepada New York Times seperti dirilis BBC, Rabu (16/4).(ris/jpnn)
KEPOLISIAN New York atau NYPD membubarkan program rahasia yang dirancang untuk memantau Muslim dan mengidentifikasi ancaman terorisme potensial.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal
- Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang ke 38 JBC
- Bertemu PM Pakistan, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan