Kepolisian New York Sita 850 Ular

jpnn.com - NEW YORK - Kepolisian Suffolk County menyita 850 ular dari sebuah rumah di Kota Brookhaven, Negara Bagian New York, Kamis waktu setempat (19/9). Richard Parrinello, si pemilik rumah sekaligus pemilik ratusan reptil itu, mengaku menjalankan bisnis jual beli hewan eksotis secara online.

Selain ular, polisi menemukan beberapa ekor tarantula, kura-kura, dan telur kura-kura. Sebanyak 850 ular, termasuk dua ekor piton Burma sepanjang 1,8 meter, berada dalam kondisi yang sangat sehat. Parrinello memang diketahui memelihara hewan-hewan tersebut dengan baik. Ular-ular itu dipelihara di dalam kotak-kotak plastik yang sengaja diletakkan di garasi. Garasi tersebut pun terpisah dari rumahnya.

Roy Gross, pimpinan Society for the Prevention of Cruelty to Animals (SPCA) Suffolk County, menyatakan bahwa Parrinello memperlakukan 850 ularnya dengan baik. Bahkan, dia sengaja mengatur suhu di garasinya agar hewan-hewan melata tersebut merasa nyaman.

"Kami tidak mendapati tanda-tanda penganiayaan di ular-ular itu. Pemilik juga tidak menelantarkan hewan-hewan tersebut," tuturnya.

Kendati demikian, Parrinello tetap harus berurusan dengan hukum. Sebab, memelihara ular jenis piton Burma merupakan perbuatan ilegal di New York. Kini dua ular berukuran besar itu berada di tempat perlindungan reptil di Negara Bagian Massachusetts.

Tidak hanya bersalah karena memelihara dua jenis ular yang dilarang, bapak satu putra tersebut dijerat pasal pelanggaran bisnis. Sebab, dia menjalankan bisnis online secara diam-diam di rumahnya yang berada di daerah padat penduduk. Di Brookhaven, bisnis yang dikelola dari rumah atau permukiman warga merupakan tindakan ilegal.

Apalagi, pemilik situs Snakeman's Exotics itu tidak minta izin kepada para tetangga untuk memelihara ratusan ular di garasi. Tanpa sepengetahuan para tetangga, Parrinello sudah mengancam keselamatan orang lain. Sebab, ular itu bisa lepas dan menggigit orang. Selain piton, Parrinello memelihara boa dan hognose yang merupakan reptil endemik Amerika Utara. (CNN/hep/c15/dos)