Kepolisian Victoria Bela Metode Pengawasan Terhadap Yacqub Khayre
Ia mengatakan bahwa plot terorisme yang baru-baru ini digagalkan di Victoria -serangan Hari Anzac, serangan yang menarget acara lari gembira Hari Ibu yang melibatkan bom pipa, dan sebuah plot yang berpusat di seputar serangan potensial di Federation Square pada musim Natal -adalah bukti bahwa strategi pencegahan polisi bekerja.
Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, mengatakan bahwa ia telah mengajukan "pertanyaan serius" kepada Menteri Utama Victoria, Daniel Andrews, tentang undang-undang pembebasan bersyarat di negara bagian itu.
Wakil Komisaris Patton mengatakan, polisi tidak mencari orang lain sehubungan dengan penyanderaan tersebut.
"Kami tak memiliki data intelijen yang menunjukkan bahwa kami mengalami ancaman yang meningkat terhadap warga Victoria akibat insiden ini," sebutnya.
Korban tewas baru saja menikah
Ketika polisi tiba di gedung apartemen itu sekitar pukul 16:00 pada hari Senin (5/6/2017), mereka menemukan seorang pria yang tewas dengan luka tembak di serambi.
Wakil Komisaris Patton mengatakan, Khayre bersenjatakan senapan laras pendek.
Pria yang ditemukan di serambi tersebut adalah seorang warga Australia berusia 36 tahun yang lahir di China. Ia baru saja menikah dan punya anak.
Kepolisian Victoria membela cara tim kontra-terorisme mereka memantau orang-orang yang mencurigakan di saat penyelidikan terhadap insiden penyanderaan mematikan di sebuah gedung apartemen di Melbourne terus berlanjut.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat