Keponakan Setnov Akui Antar Dolar ke Mekeng dan Markus Nari
jpnn.com, JAKARTA - Tersangka kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) Irvanto Hendra Pambudi mengaku pernah mengantarkan uang sebesar USD 1 juta kepada politikus Golkar Melchias Markus Mekeng dan Markus Nari. Keponakan mantan Ketua Umum Golkar Setya Novanto itu mengantarkan uang kepada Mekeng dan Markus atas perintah Andi Agustinus alias Andi Narogong.
Irvanto menyampaikan pengakuannya saat bersaksi bagi Direktur Utama PT Quadra Solution Anang Sugiana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (21/5). "Saya menyerahkan langsung kepada yang bersangkutan (Mekeng dan Markus Nari, red). Ada Pak Novanto yang menyaksikan," kata Irvanto.
Kendati demikian, Irvanto mengaku tidak tahu soal pembagian uang itu. Alasannya, dia hanya diperintahkan untuk mengantarkannya.
“Saya tidak tahu peruntukannya. Saya hanya diperintahkan," terang Irvanto.
Mantan Direktur Utama PT Murakabi Sejahtera itu menuturkan, uang untuk Mekeng dan Markus diperoleh dari Manager PT Inti Valuta Iwan Barala. Irvanto juga mengaku sudah memaparkan hal itu di depan penyidik KPK.
“Saya jabarkan masing-masing uang itu kemana," pungkasnya.
Dalam perkara itu, Anang didakwa telah memperkaya diri dan korporasinya senilai Rp 79 miliar dari proyek e-KTP. Jaksa penuntut umum (JPU) KPK menjerat Anang dengan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.(rdw/JPC)
Keponakan Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi mengaku pernah diperintahkan oleh Andi Narogong agar mengantar uang USD 1 juta ke Markus Mekeng dan Markus Nari.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Penipuan QRIS Marak, DPR Nilai Bukan Kesalahan Penyedia Sistem
- Jokowi Tanggapi Pernyataan Eks Ketua KPK Agus Rahardjo soal Kasus Setnov
- Jokowi Mempertanyakan Maksud Pernyataan Agus Rahardjo
- Menduga Pernyataan Agus Rahardjo soal Perintah Jokowi di Kasus Setnov, Antara Kontroversi dan Agenda Politik
- Praktisi Hukum Sebut Pernyataan Agus Rahardjo Tendensius dan Bernuansa Politis
- Isu Jokowi Pernah Minta Kasus Setnov Dihentikan, Awiek PPP Mengaku Semua Pihak Kaget