Kepri Paling Rawan Pencemaran Limbah di Indonesia
Kamis, 03 Juli 2008 – 20:15 WIB

Kepri Paling Rawan Pencemaran Limbah di Indonesia
BATAM - Menteri Lingkungan Hidup, Rahmad Witoelar menyatakan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebagai daerah yang paling rawan terjadinya pencemaran limbah di Indonesia. Selain di Kepri, Pulau Seribu di Jakarta juga sangat rentan dengan bahaya limbah. "Kepri ini miniatur Indonesia yang memiliki banyak lautan. Dan Kepri paling rentan dengan bahaya limbah," ujar Rachmad Witoelar kepada wartawan di Hotel Novotel Batam, Kamis (3/7), usai meresmikan PT Kepri Enerflow Environment (KEE), anak usaha dari Badan Usaha Milik Daerah Kepri yang bergerak di bidang penanganan limbah di laut.
Menurutnya, ratusan kapal yang melalui Selat Philips setiap harinya membuat kawasan Batam menjadi daerah yang rawan terjadinya pencemaran laut. Untuk itu diperlukan usaha bersama untuk mengatasi masalah tersebut. Pemerintah saat ini sedang merevisi Undang-Undang 23 tentang Lingkungan agar memiliki kekuatan yang kuat kepada penyidik pegawai negeri sipil untuk menangkap basah pelaku pencemaran lingkungan.
"Undang-Undang itu akan saat ini dalam pembahasan DPR. Mudah-mudah cepat siap," ujar Rachmad.
Bahaya lingkungan yang rusak akibat limbah jauh lebih kejam dari pada kejamnya teroris. Karena jika lingkungan sudah rusak akan menyebabkan rusaknya generasi yang akan datang. "Jika laut sudah dikotori, hutan sudah habis akibat pembalakan liar, generasi yang akan datang bagaimana bisa melanjutkan kehidupan. Sehingga, dari sekarang lingkungan harus dijaga," tegas Rachmad Witoelar.
Rachmad mengungkapkan kebanggaannya dengan Kepri yang memiliki perusahaan yang bergerak dibidang penanganan limbah. Di Indonesia saat ini, hanya ada di Kepri yang memiliki usaha pembersihan limbah di laut. Gubernur Kepri, Ismeth Abdullah, mengatakan hal senada. Diharapkan perusahaan tersebut bisa menyelesaikan masalah limbah yang terjadi di Kepri. Selama ini, jelasnya, banyak perusahaan asing yang berada di Kepri menggunakan jasa perusahaan di Singapura untuk membersihkan limbah yang mengotori laut di Kepri.
Direktur Utama PT Pembangunan Kepri M Reviansyah mengatakan, peluang perusahaan ini memiliki potensi yang cukup besar untuk menggarap perusahaan yang ada di Kepri. "Agar bisa bersaing, kita harus meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa," ungkap Reviansyah.(BP/JPNN)
BATAM - Menteri Lingkungan Hidup, Rahmad Witoelar menyatakan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebagai daerah yang paling rawan terjadinya pencemaran
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- BSI Menyalurkan Bantuan Untuk Pembangunan Pesantren dan Santunan Yatim
- Tunjangan Profesi Guru dan Pengawas PAI Dirapel, Bukan Hanya PNS & PPPK
- Guru PPPK Bulan Ini Mengantongi Rp20 Juta ya? Oh, Nikmatnya
- Mudik 2025, Tol Semarang ABC Siap Terapkan One Way Lokal Kalikangkung-Bawen
- Ambiguitas Komitmen Iklim Para Pendana Infrastruktur Gas di Indonesia
- Sido Muncul Berikan Bantuan Rp 425 Juta untuk Anak Terduga Stunting di Jonggol