Keprofesionalan TNI Harus Menjadi Prioritas
![Keprofesionalan TNI Harus Menjadi Prioritas](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Chandra Tirta Wijaya mengatakan, TNI saat ini sudah mengalami perubahan jika dibandingkan pada waktu zaman orde baru. TNI saat ini bisa mentranformasi diri sebagai institusi yang independen.
"Posisi TNI dari yang dicerca selama orde baru, sekarang bisa mentranformasikan diri menjadi sesuatu yang independen, yang netral," ujar Chandra saat Fit and Proper Test calon Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko di DPR, Jakarta, Rabu (21/8).
Ia menuturkan, meskipun sudah ada perubahan, TNI masih harus dikembangkan ke arah profesionalisme. Sehingga institusi itu bisa menjadi alat negara untuk melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Sekarang TNI berada di tempat yang tepat. Tapi masih banyak lagi yang harus kita kembangkan sehingga bisa profesional dan menjadi alat negara yang menjaga pertahanan dan kesatuan NKRI. Perkembangan TNI harus diprioritaskan untuk menjaga keprofesionalan TNI," katanya.
TNI lanjut dia, menjadi satu-satunya institusi yang masih dihormati di negara Indonesia. Sebab sambung Chandra, institusi-institusi lain sudah tercemar dengan kasus korupsi.
"Kami bisa melihat sekarang satu-satunya institusi yang masih dihormati di negara ini adalah TNI. Semua sudah diobok-obok, semua kena kasus korupsi, kepolisian, DPR dan lain-lain," kata Chandra. (gil/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Chandra Tirta Wijaya mengatakan, TNI saat ini sudah mengalami perubahan jika dibandingkan pada waktu zaman orde baru.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Diangkat PPPK, Para Guru Malah Tersiksa, Minta Ini kepada Prabowo
- IKAWIGA Gelar Reuni Akbar & Pelantikan Ketua Baru
- Peringatan BMKG, Waspadai Hujan Disertai Kilat di 23 Provinsi Ini
- Wakil Ketua MPR Dorong DAK Nonfisik Dioptimalkan untuk Tangani Masalah Perempuan & Anak
- 5 Berita Terpopuler: Terungkap, Korban Kecelakaan Tol Sibanceh, Otak Pelaku Ditangkap
- Ronny PDIP Minta LPSK Lindungi Staf Hasto dari Intimidasi KPK