Kepsek SMA 15 Jakut Masih Bingung
Kamis, 29 April 2010 – 15:30 WIB
JAKARTA—Kepala Sekolah SMA 15 Sunter, Jakarta Utara, Berahma Tarigan menegaskan bahwa pihaknya hingga saat ini masih terus melakukan evaluasi dan menganalisis penyebab rendahnya angka kelulusan di sekolah tersebut. “Jujur saja, hingga saat ini kami masih belum mengetahui apa penyebab muris-murid tidak lulus UN. Kami masih melakukan analisis dan mencari tahu penyebabnya. Selian itu, belum ada kesimpulan juga karena proses penyelanggaraan ujian nasional (UN) ini belum selesai,” terang Berahma kepada wartawan di sela kunjungan Menteri Pendidikan Nasional M Nuh di SMA 15 Sunter, Jakarta Utara, Kamis (29/4).
Berahma menjelaskan, anak-anak didiknya untuk saat ini masih tetap mengikuti pelajaran intensif guna menghadapi ujian ulangan. “Ada 124 siswa yang mengulang dari total 191 siswa. Sebagian besar siswa yang mengikuti UN ulangan adanya jurusan IPS dan semuanya hanya mengulang satu mata pelajaran saja,” jelasnya.
Baca Juga:
Namun mengenai adanya indikasi kebocoran soal atau jawaban pada saat UN kemarin, Berahma mengakui tidak ada. “Setahu saya tidak ada kebocoran dan itu juga dibuktikan di dalam berita acara UN di mana tidak tertulis adanya kejadian kebocoran,” imbuhnya.
Lebih jauh Berahma menyebutkan, tingkat kelulusan sementara SMA 15 Sunter ini bisa dikatakan belum pasti. “Belum ada data yang pasti. YTetapi kalau data sementara kemarin, yang lolos untuk jurusan IPA sebesar 10 persen dan jurusan IPS sebesar 43 persen. Untuk jumlah konkritnya, yakni 4 siswa jurusan IPA dan 63 siswa jurusan IPS,” sebutnya.
JAKARTA—Kepala Sekolah SMA 15 Sunter, Jakarta Utara, Berahma Tarigan menegaskan bahwa pihaknya hingga saat ini masih terus melakukan evaluasi
BERITA TERKAIT
- Character Building FK UNDIP Bangkitkan Semangat dan Karakter Generasi Emas
- Kemendikdasmen Percepat Penyaluran BOSP 2025 di 423.080 Sekolah, Sebegini Anggarannya
- Talent DNA Jadi Solusi Identifikasi Bakat Digital Anak
- Mendiktisaintek Sampaikan Program Prioritas 2025, Ada Pembangunan Sekolah Unggul
- Dirjen GTK Berharap Tidak Ada Kesalahpahaman soal Orprof Guru
- Inilah Urgensi Revisi UU Sisdiknas, Ada soal Ranking 60 dari 61 Negara