Kepsek SMAN 6 Dinilai Lalai
Kamis, 22 September 2011 – 07:53 WIB
JAKARTA - Tuntutan agar pengelola SMAN 6 Jakarta dievaluasi terus menguat. Kali ini, tuntutan itu datang dari anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Iman Satria. Menurut Imam, aksi penyerangan siswa SMA 6 terhadap wartawan sudah keterlaluan dan harus diusut tuntas. ’’Kepala sekolah, sebagai pimpinan di sekolah tersebut harus bertanggung jawab,’’ kata Iman, Rabu(21/9).
Dijelaskan Imam, selama menunggu proses penyelidikan oleh pihak berwajib, kepala sekolah harus dinonaktifkan. Hal ini, juga demi memberi keleluasaan pada pihak kepolisian dalam melakukan pengusutan. ’’Kalau bisa dinonaktifkan terlebih dahulu oleh Kadisdik DKI agar pihak kepolisian lebih leluasa memeriksa yang bersangkutan,’’ katanya. Iman menilai, Kepala Sekolah SMAN 6 telah lalai dan tidak bisa mengubah prilaku para siswanya yang terbukti sering melakukan aksi tawuran.
Sementara itu, Kepala SMAN 6 Jakarta, Kadarwati menyatakan siap dicopot dari jabatannya jika ada keputusan dari Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas). ’’Saya sudah mengabdi 28 tahun menjadi guru dan menjalankan sesuai sumpah jabatan untuk bersedia di tempatkan di seluruh daerah. Semua terserah pada atasan yang mengangkat saya yaitu Kemendiknas,’’ ujarnya.
Saat ini, pihaknya tetap menyerahkan seluruh proses yang ada pada jalur hukum. Jika terbukti melakukan kesalahan, dirinya akan memberikan sanksi tegas kepada siswa-siswanya sesuai ketentuan yang berlaku. ’’Kami menyerahkan kasus ini ke pihak kepolisian. Jika memang terbukti melakukan tindak kekerasan, siswa akan dikembalikan kepada orang tuanya,’’ tegasnya.
JAKARTA - Tuntutan agar pengelola SMAN 6 Jakarta dievaluasi terus menguat. Kali ini, tuntutan itu datang dari anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta,
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert
- Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Keren, Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Boyong Emas dari Malaysia
- Dibilang Abal-Abal, UIPM Justru Pelopor Kampus Virtual Menggunakan Second Life