Kepuasan Rakyat kepada Jokowi Turun, Fahri Dorong Perbaikan Sistem
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah mendorong perbaikan sistem utntuk menyikapi temuan turunnya tingkat kepuasan rakyat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia.
"Inti dari semua ini adalah perbaikan sistem," kata Fahri Hamzah melalui layanan pesan, Senin (16/5).
Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 itu mengatakan bahwa Presiden Jokowi wajib mendukung sistem yang membuat kerja kabinet tidak terganggu oleh agenda kepemiluan.
Dengan begitu, kinerja kabinet tidak terganggu agenda politik. Ujungnya, angka kepuasan rakyat ke presiden tidak menurun.
"Presiden harus mendukung sistem yang akan membuat kerja kabinet tidak terganggu oleh jadwal Pemilu," kata Fahri.
Jika sistem sudah terbentuk, kata Pria kelahiran Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, Presiden bisa mencopot menteri yang tidak fokus bekerja di kabinet.
Terutama, para menteri yang sudah fokus pada Pemilu 2024 ketimbang bekerja di kabinet Indonesia Maju.
"Saya mengusulkan agar presiden menarik kembali seluruh menteri yang ingin terlibat dalam Pemilu yang akan datang supaya mereka tidak merangkap jabatan dan tidak merusak image dan kinerja kabinet," kata Fahri.
Fahri mengatakan bahwa Presiden Jokowi wajib mendukung sistem yang membuat kerja kabinet tidak terganggu oleh agenda kepemiluan.
- PSI Paling Dekat dengan Jokowi, Wajar Mengadopsi Partai Super Tbk
- PSI Adopsi Ide Partai Super Tbk Jokowi, Ini Kata Pakar soal Dampaknya
- Siap Bergabung, Bara JP Nilai Partai Super Tbk ala Jokowi Punya Potensi Besar
- Survei LPI, Boni Hargens: Jokowi Tepat Jadi 'Penasihat Agung' Presiden Prabowo
- PSI Perorangan Kendaraan Politik Anyar Jokowi? Pakar Bilang Begini
- Sebut Partai Perorangan Sudah Diadopsi, Jokowi Ingin Membesarkan PSI?