Keputusan Gubernur Sutarmidji Memberi Sanksi untuk Lion Air dan Citilink Menuai Protes
![Keputusan Gubernur Sutarmidji Memberi Sanksi untuk Lion Air dan Citilink Menuai Protes](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2019/09/16/pesawat-lion-air-foto-ricardojpnncom.jpeg)
Padahal, katanya, dalam kasus ini maskapai jelas tidak bersalah.
Menurut dia, larangan ini mengganggu bisnis penerbangan yang tengah menggeliat kembali sehingga pemerintah harus segera turun tangan.
"Tugas maskapai hanya mengantar penumpang sampai tujuan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19," katanya.
Menurut dia, maskapai tidak berwenang memutuskan penumpang positif atau negatif corona.
"Jadi, kalau ada penumpang yang positif Covid-19 bisa lolos, ya, salahkan petugas kesehatan di bandara, dong," ujar Syafiuddin.
Dia menjelaskan peraturan tegas menyatakan setiap penumpang yang dinyatakan layak terbang dan dapat masuk ke dalam kabin pesawat udara untuk melakukan perjalanan udara sudah melalui rangkaian pemeriksaan (verifikasi) dokumen, barang bawaan, dan lainnya di bandar udara keberangkatan.
Semua penumpang sudah melewati pemeriksaan berlapis.
Mulai dari persyaratan dokumen hasil uji kesehatan Covid-19 oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), dan pemeriksaan keamanan oleh petugas aviation security pengelola bandara.
Keputusan Gubernur Kalbar Sutarmidji memberi sanksi larangan terbang ke Kalbar pada maskapai Lion Air dan Citilink akibat membawa penumpang positif Covid-19 menuai kritikan.
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Mentrans Iftitah Tetap Optimistis Kembangkan Kawasan Transmigrasi di Tengah Efisiensi
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Puncak Nataru, Garuda Indonesia Group Menerbangkan 77.552 Penumpang