Keputusan Jenderal Gatot Nurmantyo Dinilai Tepat
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo tidak hadir dalam acara penyerahan penghargaan Bintang Mahaputra oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (11/11).
Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menilai keputusan Gatot itu tepat.
Jika datang, menurut Pangi, Gatot justru melakukan "bunuh diri" politik.
"Kalau Gatot hadir bisa bunuh diri bagi beliau. Bisa downgrade citra dan menghancurkan sendiri cita-cita perjuangannya," kata Pangi dalam pesan singkatnya kepada awak media, Jumat (13/11).
Menurut Pangi, tidak hadirnya Gatot menerima pemberian penghargaan, kemungkinan demi menjaga cita-cita perjuangan KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia).
Utamanya dalam menjaga, mengingatkan, dan mengkoreksi pemerintah lantaran tidak ada partai yang secara tegas menempatkan diri sebagai oposisi.
"Jadi ini saya pikir adalah sikap dan keputusan yang tepat, beliau tentu saja sudah mempertimbangkan dan mengalkulasi mudarat dan keuntungannya, kalau hadir di Istana menerima penghargaan tersebut," ujar dia.
Di sisi lain, kata dia, pemerintah diingatkan jangan sampai menjadikan pemberian penghargaan untuk kepentingan politik.
Pangi Syarwi Chaniago mengomentari sikap Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo yang tidak hadir di acara penyerahan penghargaan Bintang Mahaputra.
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Tanggapi Dukungan Jokowi Kepada Ridwan-Suswono, Syafrudin Budiman: Tanda-Tanda Kemenangan
- Pilkada Landak: Kaesang Sebut Heri-Vinsesius Didukung Jokowi & Prabowo
- Riyono Komisi IV: Kenaikan PPN Bertentangan dengan Spirit Ekonomi Pancasila