Keputusan Meta Berhenti Bekerja Sama Dengan Tim Pengecek Fakta Dianggap Berisiko

Pemenang Nobel dan jurnalis Filipina Maria Ressa memperingatkan masa depan jurnalisme dan demokrasi "sangat berbahaya."
Celine Samson, pemeriksa fakta di Vera Files, mengatakan peran organisasi tersebut sangat penting selama pemilihan umum lalu.
Vera Files menemukan semakin banyaknya unggahan misinformasi yang menggunakan taktik berbahaya di Filipina, di mana mereka menggambarkan pemimpin oposisi sebagai komunis.
Istilah "komunis" mungkin tampak relatif tidak berbahaya di tempat lain, tapi di Filipina, istilah tersebut bisa mengancam jiwa.
Ketika pemeriksa fakta menandai konten palsu, Meta dapat membatasi jangkauannya atau menghapusnya jika melanggar standar.
"Jika ada pelanggar misinformasi yang berulang, mereka akan diberi label dan visibilitas yang lebih rendah dan mereka kehilangan kemampuan untuk memonetisasi di platform yang menurut saya paling banyak terkena dampaknya," ujar Celine.
"Menghapus program ini berarti mengurangi satu lapisan perlindungan terhadap misinformasi."
Dikenal sebagai internet di Myanmar
Di Myanmar, Facebook sudah dianggap sebagai "internet".
Keputusan Meta untuk memberhentikan kerja sama dengan pemeriksa fakta independen mengancam akurasi konten di media sosial negara Asia termasuk Indonesia
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Mark Zuckerberg Mengaku TikTok Sebagai Ancaman Serius Bagi Bisnis Meta
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam