Keputusan MK Menolak Sistem Pemilu Tertutup Disebut Kemenangan Bagi Rakyat

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Jerry Sambuaga menyebut putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak uji materi aturan tentang sistem pemilu sesuai dengan suara rakyat.
"Putusan MK menunjukkan kemenangan demokrasi dan kemenangan suara rakyat dalam sistem pemilu proporsional terbuka," kata Jerry Sambuaga dalam keterangannya kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (15/6).
Politisi muda Partai Golkar itu mengapresiasi para partai politik yang selama ini konsisten mendukung sistem proporsional terbuka dalam pemilu.
Jerry secara khusus menyanjung Golkar yang selama ini dianggap terdepan dalam memperjuangkan sistem pemilu tetap berlaku secara proporsional terbuka.
"Sebagai ormas yang didirikan oleh Partai Golkar, DPP AMPI siap berjuang mengawal dan mengamankan Putusan MK serta siap menyambut pesta demokrasi dengan mengirim kader-kader terbaik dari AMPI untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024," kata Wakil Menteri Perdagangan itu.
Sebelumnya, MK telah menolak uji materi aturan tentang sistem pemilu yang diajukan enam pemohon pada Kamis ini.
Putusan itu membuat sistem pemilu tetap berlangsung seperti saat ini menggunakan proporsional terbuka atau coblos caleg. (ast/jpnn)
Ketua Umum DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Jerry Sambuaga menganggap rakyat menjadi pemenang menyikapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan
- Edy Rahmayadi: Selamat Bertugas Bobby Nasution & Surya
- Tim Hukum Khofifah - Emil Bergembira Atas Putusan MK Soal Sengketa Pilgub Jatim 2024
- Kuasa Hukum Tipagau Anggap Putusan MK Ini Jadi Langkah Menegakkan Keadilan di Mimika
- Pihak yang Bersengketa Pilkada 2024 Diminta Terima Putusan MK dengan Ikhlas
- Mengapa Sertifikat HGB-SHM Kawasan Pagar Laut Bisa Terbit, Pak Nusron?
- Setuju Ambang Batas Parlemen 4 Persen Dihapus, Eddy Soeparno: Bentuk Keadilan Demokrasi