Keputusan NasDem soal Anies Dikaitkan dengan Istana, Jokowi: Apa Urusannya Presiden?
![Keputusan NasDem soal Anies Dikaitkan dengan Istana, Jokowi: Apa Urusannya Presiden?](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2023/02/01/presiden-joko-widodo-menghadiri-puncak-perayaan-hut-ke-8-psi-bvw7.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta urusan kandidat calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) menjelang Pilpres 2024 tidak dikait-kaitkan dengan Istana.
Jokowi menyebut masalah capres-cawapres itu urusannya partai politik maupun gabungan parpol peserta pemilu.
"Apa urusannya Presiden?" kata Jokowi kepada awak media seusai menghadiri Puncak Perayaan HUT ke-8 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Jakarta, Selasa malam (31/1).
Pernyataan itu merupakan jawaban Jokowi saat dikonfirmasi mengenai anggapan yang beredar bahwa pertemuannya dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh beberapa hari lalu terkait keputusan parpol itu mengusung Anies Baswedan Capres 2024.
Menurut Jokowi, pihaknya memiliki banyak pekerjaan sehingga ada baiknya tidak dikait-kaitkan persoalan capres-cawapres.
"Jangan sering dihubung-hubungkan dengan Istana, dikit-dikit dengan Istana. Istana pekerjaannya banyak,"ujar mantan wali kota Surakarta itu.
Dalam beberapa kesempatan, Jokowi sendiri kerap melontarkan pernyataan dukungan kepada sejumlah tokoh untuk maju menjadi capres pada Pemilu 2024.
Beberapa nama yang didukung Presiden ketujuh RI itu ialah Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra.
Presiden Jokowi menanggapi begini soal keputusan NasDem mengusung Anies Baswedan Capres 2024 dikaitkan dengan Istana. Simak kalimatnya.
- Cieee, Jokowi dan Gibran Kompak, Berdiri Mengapit Prabowo
- Pidato di Acara Wantim NasDem, Paloh Singgung Penguatan Kewaspadaan Politik
- Puncak Perayaan HUT ke-17 Gerindra, Jokowi Belum Konfirmasi Hadir, Megawati Absen
- Tahun ke-12, Nara Kreatif Meluluskan 778 Siswa, Anies Baswedan Beri Pesan Khusus
- Prabowo Setelah 100 Hari: Makin Berjarak dengan Jokowi?
- Ananda Tohpati: Efisiensi Perlu, Tetapi Jangan Ganggu Program Masyarakat