Keputusan Terbaru Presiden Prancis Emmanuel Macron, Mencegah Hal Mengerikan
jpnn.com, BERLIN - Presiden Prancis Emmanuel Macron memutuskan memberlakukan lagi karantina wilayah (lockdown) di negara mereka, saat Eropa terancam dilanda gelombang besar kedua penularan COVID-19 sebelum musim dingin.
"Saya telah memutuskan bahwa kita (Prancis, red) perlu kembali ke penguncian untuk menghentikan virus," kata Presiden Macron.
"Virus itu beredar dengan kecepatan yang bahkan tidak diantisipasi oleh perkiraan yang paling pesimistis," ujarnya dalam pidato yang disiarkan televise, Rabu (28/10).
"Seperti semua tetangga kita (Prancis, red), kita tenggelam oleh percepatan virus yang tiba-tiba," ia menambahkan.
"Kita (Prancis, red) semua berada di posisi yang sama: dibanjiri gelombang kedua yang kita tahu akan lebih sulit, lebih mematikan daripada gelombang pertama," kata Macron.
Di bawah aturan baru Prancis yang mulai berlaku pada Jumat (29/10), warga diwajibkan tinggal di rumah.
Pengecualian akan diberikan bagi mereka yang perlu membeli barang-barang penting, mendapatkan layanan medis, atau berolahraga hingga satu jam sehari.
Warga akan diizinkan pergi bekerja jika majikan mereka menganggap pekerjaan tidak bisa dilakukan dari rumah.
Presiden Prancis Emmanuel Macron membuat keputusan terbaru dalam rangka mencegah hal yang lebih mengerikan.
- Hasil UEFA Nations League: Jerman Berpesta Gol ke Gawang Bosnia-Herzegovina
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Hasil UEFA Nations League: Jerman Menang Atas Bosnia, Belanda vs Hungaria Berakhir Imbang
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Emmanuel Macron Sebut Uni Eropa Perlu Mempertimbangkan Kembali Hubungan dengan Rusia