Keputusan Terbaru Presiden Prancis Emmanuel Macron, Mencegah Hal Mengerikan

Jerman, yang tidak terlalu terpukul dibandingkan sejumlah negara tetangganya di Eropa awal tahun ini, mengalami peningkatan kasus secara berlipat.
"Kalau kita (Jerman, red) menunggu sampai unit perawatan intensif penuh, itu akan terlambat," kata Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn.
Jerman sudah mulai menerima pasien-pasien dari Belanda, negara tetangga yang kapasitas rumah sakitnya sudah mencapai batas.
Wakil Perdana Menteri Rusia Tatiana Golikova mengatakan pada Rabu bahwa ketersediaan ranjang-ranjang rumah sakit sudah terisi 90 persen di 16 wilayah negara itu.
Beberapa pejabat telah memperingatkan bahwa bahkan sistem kesehatan yang dilengkapi dengan baik, seperti yang ada di Prancis dan Swiss, dapat mencapai titik puncak dalam beberapa hari.
Sementara itu, harapan bahwa pengobatan baru dapat mengekang penyebaran virus corona terhambat ketika kepala satuan tugas pengadaan vaksin Inggris mengatakan bahwa vaksin yang sepenuhnya efektif mungkin tidak akan pernah dikembangkan dan versi-versi awal kemungkinan besar tidak sempurna.
Menurut angka terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia pada Selasa (27/10), Eropa melaporkan 1,3 juta kasus baru dalam tujuh hari terakhir.
Jumlah tersebut hampir setengah dari sekitar 2,9 juta yang dilaporkan di seluruh dunia.
Presiden Prancis Emmanuel Macron membuat keputusan terbaru dalam rangka mencegah hal yang lebih mengerikan.
- Kanselir Jerman Sebut Donald Trump Merusak Tatanan Niaga Global
- Presiden Macron: Serangan Israel di Beirut Tak Dapat Diterima
- Prancis Apresiasi Polres Tanjung Priok Tangkap Pelaku Pembegalan Warganya
- Pegawai Bandara Mogok Kerja, 3.400 Penerbangan Dibatalkan
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- KADIN Indonesia Apresiasi Investasi Prancis dalam Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan