Keputusan Tito Karnavian Melantik Pj Gubernur Berpotensi Digugat

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera menyebut pelantikan lima penjabat atau Pj. Gubernur oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pada Kamis (12/5, rawan digugat oleh publik.
Hal itu karena pemerintah belum menerbitkan aturan pelaksana tentang pengisian jabatan kepala daerah sebagaimana amanat Mahkamah Konstitusi (MK).
Diketahui, MK sebelumnya mengamanatkan pemerintah menerbitkan aturan pelaksana terkait penunjukan Pj. Kepala Daerah.
Amanat itu tertuang ketika MK memutus uji materi pasal yang mengatur Penjabat Kepala Daerah pada Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada.
"Posisi lima (penjabat) kepala daerah yang dilantik itu rawan digugat oleh publik," kata Mardani melalui layanan pesan, Kamis (12/5).
Menurut dia, pemerintah adalah pihak yang bersalah ketika tidak ada aturan pelaksana sebelum Pj. Gubernur dilantik.
"Ini murni kesalahan pemerintah yang tidak segera menindaklanjuti putusan MK, padahal semua tahu putusan MK itu final dan mengikat," ujar legislator PKS itu.
Diketahui, Mendagri Tito Karnavian melantik lima Pj. Gubernur di Ruang Sasana Bhakti Praja, Gedung Kemendagri, Jakarta pada Kamis.
Menurut Mardani, pelantikan Pj Gubernur pada Kamis (12/5) berpotensi digugat. Sebab, pemerintah belum menerbitkan aturan pelaksana terkait pejabat gubernur.
- DPR Tuntut Ketegasan Pemerintah soal Kebun Milik Perusahaan di Kawasan Hutan
- Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Jadi Anomali, Hinca Pertanyakan Sistem Rekrutmen Polri
- Minta Korlantas Polri Tindak Pelaku Bus Oleng, Sahroni: Cabut SIM Sopir dan Tegur PO-nya
- Mendagri Tito Yakin Indonesia Emas 2045 Bakal Tercapai: Semua Daerah Harus Bergerak
- Posisi Letkol Teddy di Seskab Langgar UU TNI, TB Hasanuddin: Harus Mundur dari Militer
- TB Hasanuddin Ungkap Beberapa Pasal Menarik Perhatian dalam DIM RUU TNI