Keramas Ramai-Ramai di Desa Rambut Panjang
Sabtu, 28 Juli 2012 – 19:01 WIB

Para perempuan etnis Red Yao dari Desa Huangluo Yao, Tiongkok, bersama-sama mencuci rambut di sungai. Foto : Giz Factori
PEMANDANGAN musim panas di tepi Sungai Jinjiang selalu menarik perhatian. Sebab, para perempuan etnis Red Yao dari Desa Huangluo Yao, Tiongkok, bersama-sama mencuci rambut di sungai tersebut. Ritual tiap musim panas dan musim semi itu menjadi daya tarik karena rambut perempuan-perempuan Red Yao sangat panjang. Keunikan itu membuat Guinness World Record mencatat desa di Tiongkok tersebut sebagai desa rambut panjang pertama di dunia. "Para perempuan di Huangluo Yao memiliki panjang rambut rata-rata 1,6 meter. Rambut terpanjang yang pernah kami ukur mencapai 2 meter," terang jubir Guinness World Record sebagaimana dilansir Daily Mail kemarin (27/7).
Wajar jika rambut para perempuan Red Yao lebih dari satu meter. Sebab, seumur hidup, mereka hanya sekali memangkas rambut. Yakni pada usia 16 tahun.
Baca Juga:
Setelah rambut mereka menjadi pendek, para perempuan itu berhak memilih pasangan hidup mereka sendiri dan harus memanjangkan rambut kembali. Tradisi turun-temurun itu membuat seluruh perempuan di Huangluo Yao berambut panjang.
Baca Juga:
PEMANDANGAN musim panas di tepi Sungai Jinjiang selalu menarik perhatian. Sebab, para perempuan etnis Red Yao dari Desa Huangluo Yao, Tiongkok, bersama-sama
BERITA TERKAIT
- Ini Layanan Medis Bedah Robotik Canggih di Pantai Hospital Ayer Keroh
- Mimpi Berkuasa Lagi, Donald Trump versi Amerika Selatan Malah Terjerat Kasus Kudeta
- Pesawat Delta Airlines Jatuh saat Mendarat di Toronto, Belasan Orang Terluka
- Ramadan Sebentar Lagi, Arab Saudi Kembali Siapkan Paket Bantuan untuk Indonesia
- Kabar Gembira, Hamas Siap Menyerahkan Kendali atas Gaza
- Rabi Yahudi Sebut Trump Dipilih Tuhan untuk Tegakkan Keadilan & Memerangi Islam Radikal