Keramat Sendang Mbah Meyek: Pelarian Putri Tak Mulus, Terkepung, Petir Menyambar
Senin, 02 November 2020 – 08:27 WIB

Warga Kampung Bibis Kulon RT 005 RW 007, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari membersihkan kawasan Sendang Mbah Meyek. Foto: DAMIANUS BRAM/RADAR SOLO
Ibu dan anak itu akhirnya menetap di sebuah kampung yang dipercaya beberapa orang sebagai Kampung Meyek.
“Dari cerita orang tua dulu memang seperti itu. Masyarakat di sini masih memercayai cerita tersebut. Makanya situs ini terus dirawat,” kata Sugimin.
Tradisi lokal dan kebudayaan yang hidup ini membuat pemerintah setempat segera mematenkan situs tersebut sebagai cagar budaya. (ves/wa)
Keberadaan Sendang Mbah Meyek berawal dari cerita tentang Dyah Sri Widyawatiningrum.
Redaktur & Reporter : Adek
BERITA TERKAIT
- KIKT Dukung Pelestarian Warisan Budaya
- Waka MPR Dorong Keterlibatan Aktif Masyarakat dalam Pengembangan Kawasan Cagar Budaya
- Fadli Zon Targetkan Situs Kesultanan Banten Lama jadi Cagar Budaya Nasional di 2025
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Gedung Kantor Peruri Ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional