Keramba Jaring Apung Bisa Hambat Status Danau Toba sebagai Warisan Geologi
BACA JUGA: Terpeleset Jatuh ke Sungai, Bocah 4 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa
Selain perbaikan kualitas lingkungan di sekitar Danau Toba, Wahyu menegaskan, yang perlu dilakukan adalah kelestarian budaya dan kesadaran wisata bagi seluruh masyarakat khususnya di kawasan Danau Toba. “Budaya menjadi warisan dunia yang memberikan edukasi dan catatan perabadan yang menjadi perhatian UNESCO,” tutur Wahyu.
Pengembangan potensi pariwisata Danau Toba, menurut Wahyu bukan saja tugas dari Pemerintah semata-mata. Tapi, harus didukung dengan semua pihak, terutama masyarakat di kawasan Danau Toba untuk bekerjasama memajukan pariwisata Danau Vulkanik terbesar di Dunia itu.
“Kesadaran wisata bagi masyarakat akan memberikan kesan positif bagi wisatawan sehingga terjadi keberlanjutan wisata di Danau Toba,” pungkas Wahyu. (deo/gus)
Keberadaan Keramba Jaring Apung (KJA) yang menyebabkan kondisi air tercemar, dapat menghambat status Danau Toba sebagai warisan geologi dari UNESCO Global Geoprak (UGG).
Redaktur & Reporter : Budi
- Efek Aquabike Championship 2024 Penumpang Ferry di Danau Toba Melonjak 12,7%
- Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 di Kawasan Danau Toba Harus Mampu Kembangkan Pariwisata dan Pertanian
- Film 'Tulang Belulang Tulang' Siap Tayang di Bioskop
- Sediakan Transportasi Gratis bagi Atlet, Kadishub: PON XXI Harus Dongkrak Pariwisata Sumut
- Katolik Kristen
- AirAsia Move Mega Sale Bagikan 4 Rekomendasi Destinasi Termegah di Asia Tenggara