Kerancuan Kelamin, Mematikan tapi Bisa Disembuhkan

Kerancuan Kelamin, Mematikan tapi Bisa Disembuhkan
Keluarga Torikin, dari kiri, Zakaria, Alfiyah, Taufan Al Habid (digendong ayahnya, Torikin), Iklas Suni, dan Nur Iman (digendong ibunya, Seni) di Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Semarang Jumat (13/3). Foto: Adityo Dwi/Jawa Pos Radar Semar

Pihak RSND kini memantau perkembangan tiga anak Torikin yang sudah diperiksa tersebut dan satu anak Torikin yang masih mondok di Jombang.

Dengan begitu, mereka diperbolehkan pulang ke rumahnya. Setelah menelisik riwayat keluarga Torikin, Sultana menduga empat anak yang meninggal mengalami penyakit yang sama. ”Namun, sudah akut dan tidak terobati,” ucap dia.

Apakah kelainan CAH disebabkan pernikahan sedarah (incest)? Sultana juga sempat menduga demikian. Namun, ternyata sang bapak, yakni Torikin, dan sang ibu, Seni, tidak memiliki hubungan saudara.

”Tapi, secara kebetulan, mereka sama-sama membawa gen tersebut. Bahkan, sepupu atau kakak si ibu juga membawa hal yang sama. Yang dikhawatirkan, apakah mungkin di desa tersebut juga punya prevalensi yang tinggi sehingga keluarga yang bukan kerabat bisa memiliki penyakit yang sama,” papar Sultana. (ewb/aro/c11/kim/bersambung/III)

 


SEMARANG - Direktur Centre for Biomedical Research (Cebior) RSND Semarang, Prof Dr Sultana M.H. Faradz menjelaskan, tiga putra Torikin mengalami


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News