Kerap Berurusan dengan Preman dan Aparat Keamanan
Jumat, 31 Mei 2013 – 05:14 WIB
Di sela-sela kegiatannya membesarkan SSC, dua anak asuh Shei, Wati dan Lisa, tiba-tiba menyatakan keinginannya untuk bersekolah lagi. Shei pun memasukkan keduanya di sekolah terbuka di Depok. Demi mereka, Shei sampai rela pindah kos dari Mampang ke Depok. Padahal, jarak antara kampus dan rumah kos barunya sangat jauh.
"Lha mereka pengin sekolah. Nggak adil kalau mereka punya keinginan, terus saya batasi," ujarnya.
Di rumah kos barunya tersebut, anak asuh Shei bertambah hingga sepuluh orang. Dengan banyaknya anak asuh itu, persoalan yang dihadapi Shei kian kompleks. Beberapa di antara anak-anak asuh barunya gemar berulah. Mereka tidak segan mencuri duit milik ibu asuhnya sendiri.
Sementara itu, di sisi lain, Shei terus berjuang keras untuk membesarkan SSC. Anak pertama dari dua bersaudara tersebut menginginkan SSC memiliki program unggulan yang berkesinambungan. Dia lalu menggagas program pendidikan berjuluk Pengajar Keren. Program tersebut sedikit banyak mirip program Indonesia Mengajar dalam skala yang lebih kecil. Bersama kedua rekannya, Shei membikin dan merancang program tersebut.
PRIHATIN dengan banyaknya anak jalanan yang tak terurus, Shei Latiefah turun ke jalan. Lewat komunitas Save Street Child (SSC), dia berupaya untuk
BERITA TERKAIT
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas