Kerap Berurusan dengan Preman dan Aparat Keamanan

Kerap Berurusan dengan Preman dan Aparat Keamanan
Shei Latiefah (kanan belero biru) bersama anak-anak Street Child saat Berwisata ke Kota Tua. Foto: SSC
Di sela-sela kegiatannya membesarkan SSC, dua anak asuh Shei, Wati dan Lisa, tiba-tiba menyatakan keinginannya untuk bersekolah lagi. Shei pun memasukkan keduanya di sekolah terbuka di Depok. Demi mereka, Shei sampai rela pindah kos dari Mampang ke Depok. Padahal, jarak antara kampus dan rumah kos barunya sangat jauh.

"Lha mereka pengin sekolah. Nggak adil kalau mereka punya keinginan, terus saya batasi," ujarnya.

Di rumah kos barunya tersebut, anak asuh Shei bertambah hingga sepuluh orang. Dengan banyaknya anak asuh itu, persoalan yang dihadapi Shei kian kompleks. Beberapa di antara anak-anak asuh barunya gemar berulah. Mereka tidak segan mencuri duit milik ibu asuhnya sendiri.

Sementara itu, di sisi lain, Shei terus berjuang keras untuk membesarkan SSC. Anak pertama dari dua bersaudara tersebut menginginkan SSC memiliki program unggulan yang berkesinambungan. Dia lalu menggagas program pendidikan berjuluk Pengajar Keren. Program tersebut sedikit banyak mirip program Indonesia Mengajar dalam skala yang lebih kecil. Bersama kedua rekannya, Shei membikin dan merancang program tersebut.

PRIHATIN dengan banyaknya anak jalanan yang tak terurus, Shei Latiefah turun ke jalan. Lewat komunitas Save Street Child (SSC), dia berupaya untuk

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News