Kerap Dipusingkan Agenda dari Pusat yang Berubah-ubah
Minggu, 27 Juni 2010 – 18:31 WIB

Kerap Dipusingkan Agenda dari Pusat yang Berubah-ubah
Saat disinggung kesibukannya menjelang pelaksanaan APMCHUD, bapak yang rambutnya mulai ditumbuhi uban itu tak sungkan berbagi pengalaman. Pasalnya, tak sedikit hambatan dan kendala yang harus diselesaikan agar perhelatan even ini berjalan mulus. Apalagi persiapan acara ini tergolong mendadak lantaran menunggu perintah dari panitia pusat. Padahal, seluruh panitia lokal yang berjumlah 60 orang sudah siap menghadapai even sebesar itu.
Baca Juga:
Dalam waktu kurun empat bulan sebelum pelaksanaan, dirinya harus memiliki panitia lokal yang bertugas sesuai dengan posnya masing-masing. Mantan camat Jebres itu kemudian bergegas melaksanakan perintah dari pusat. Seluruh panitia tak berani melangkah sebelum ada perintah dari pusat meskipun apa yang akan dilakukan sudah jelas.
Panitia lokal hanya menjalankan perintah. "Semuanya tergantung pada pusat. Dan perubahan perintah dari pusat yang sangat cepat membuat kami harus memutar otak untuk melaksanakan perintah tersebut," keluhnya.
Widdi yang juga menjabat sebagai kepala Bapermas P3A dan KB Pemkot Solo itu menambahkan, menjelang pelaksanaan APMCHUD berlangsung, dirinya dan rekan-rekan panitia disibukkan dengan masalah koordinasi dengan pusat maupun lokal. Bayangkan, dalam waktu satu pekan, panitia harus melakukan rapat persiapan hingga tiga kali. Padahal, sebelum mendekati even tersebut paling-paling satu pekan sekali untuk rapat koordinasi.
The 3rd Asia Pacific Ministerial Conference on Housing and Urban Development (APMCHUD) yang digelar di Solo 22-24 Juni lalu, berakhir dengan mulus.
BERITA TERKAIT
- Soal Polemik Soeharto Pahlawan, Ketum Muhammadiyah Singgung Bung Karno hingga Buya Hamka
- Mantan Komisioner KPK Duga Ada Aktor Lain di Balik Mafia Peradilan Suap Rp 60 Miliar
- Museum of Toys dan RMHC Galang Dana Pembangunan Rumah Singgah Anak Berpenyakit Kronis
- Setelah Heboh Pengadil Terjerat Kasus Suap, MA Rombak Posisi 199 Hakim
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat
- Banjir di Barito Utara Meluas, 60 Ribu Warga Terdampak