Keras! Baca Nih, Pernyataan Sikap Terbaru HMI
jpnn.com - JAKARTA - Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dan PB HMI yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Keluarga Besar HMI, Jumat (11/11) menemui Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Selain mengadukan kesewenang-wenangan aparat kepolisian terhadap lima orang kader HMI, mereka juga menyampaikan pernyataan sikap terbaru seputar kejadian pascaaksi Bela Islam II 4 November 2016.
"Penangkapan terhadap kader HMI di sekretariat PB HMI merupakan bukti nyata bahwa pemerintah akan menjadikan HMI kambing hitam, " kata Ketua Umum PB HMI Mulyadi P Tamsir, saat bertemu pimpinan dewan. (fat/jpnn)
Berikut Pernyataan Sikap Kesatuan Aksi Keluarga Besar HMI, 11 November 2016:
1. Penangkapan Sekjen PB HMI dan 4 pengurus PB HMI yang dilakukan oleh kepolisian merupakan upaya pengalihan isu dari gerakan Bela Islam atau Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI.
2. Penangkapan terhadap kader HMI adalah bentuk kriminalisasi terhadap aktivis mahasiswa, dan merupakan bukti nyata bahwa pemerintahan Jokowi antikritik dan anti demokrasi.
3. Upaya-upaya yang dilakukan pihak kepolisian terhadap aktivis HMI merupakan salah satu bentuk teror dan bagian dari upaya penggembosan/pelemahan terhadap gerakan Bela Islam atau GNPF MUI yang menuntut tangkap Ahok alias Basuki T Purnama yang menistakan Alquran.
4. Menyerukan kepada seluruh keluarga besar HMI untuk mensinergikan gerakan dengan seluruh komponen-komponen ummat lainnya untuk tetap fokus mendukung dan menjadi bagian GNPF MUI. Dan kepada kader HMI seluruh Indonesia untuk tetap melakukan demonstrasi menolak kriminalisasi aktivis HMI dan mendukung Gerakan Bela Islam.
JAKARTA - Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dan PB HMI yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Keluarga Besar HMI, Jumat (11/11) menemui Wakil
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan