KERAS! Ini Permintaan Sopir Bajaj untuk Pemerintah
jpnn.com - JAKARTA – Aksi demonstrasi menolak kehadiran angkutan darat berbasis online tak hanya digelar sopir taksi. Pengemudi bajaj pun juga ambil bagian karena merasa terkena imbas negatif dari kehadiran transportasi online.
“Kami juga kena imbas. Pendapatan turun drastis. Kalau biasanya dapat Rp 100 ribu, sekarang Rp 25 ribu juga sudah susah,” kata seorang sopir bajaj di depan gedung DPR Senayan, Jakarta, Selasa (22/3) kepada JPNN.
Pria yang enggan namanya dituliskan itu mengaku kehadiran transportasi online sangat meresahkan.
“Taksi, bajaj, angkot semua kena imbas. Penghasilan kami drastis turunnya," ujar dia yang mengaku datang dari Sunter, Jakarta Utara, itu.
Para pendemo masih menggelar aksi di depan DPR. Mereka tak akan beranjak pergi, sebelum ada keputusan dari pemerintah. Mereka masih menunggu hasil pertemuan perwakilan dengan Menteri Kominfo Rudiantara, di kantor Kemenkominfo. Di sela-sela aksi, mereka pun mengumandangkan lagu Indonesia Raya dengan khidmat.
Mereka mendesak transportasi berbasi aplikasi online ditutup. “Tolong pak ditutup, pemerintah harus beri ketegasan,” tegas salah satu orator dari atas mobil berpengeras suara.
Hingga saat ini, aksi demo berjalan tertib. Petugas kepolisian tampak melakukan pengamanan. Lalu lintas di jalur lambat Jalan Jenderal Gatot Subroto "dikuasai" para sopir dan mobil-mobil taksinya.(boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS