Keras! Prancis Nyatakan Taliban Haram
jpnn.com, PARIS - Belum sebulan Taliban berkuasa di Afghanistan, janji-janji manis kelompok militan itu soal pemerintahan inklusif, hak lebih besar untuk perempuan dan berbagai kebijakan moderat lainnya, sudah dianggap sebagai kebohongan besar.
Adalah pemerintah Prancis yang menjatuhkan vonis tersebut kepada Taliban.
"Mereka mengatakan mereka akan membiarkan beberapa orang asing dan warga Afghanistan pergi dengan bebas dan (berbicara) tentang pemerintahan yang inklusif dan representatif, tetapi mereka berbohong," kata Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian di France 5 TV, Sabtu (11/5).
Dia bahkan dengan tegas mengatakan bahwa pemerintah telah mengharamkan segala bentuk hubungan dengan rezim Taliban.
"Prancis menolak untuk mengakui atau memiliki hubungan apa pun dengan pemerintah ini. Kami menginginkan tindakan dari Taliban dan mereka akan membutuhkan ruang bernafas ekonomi dan hubungan internasional. Terserah mereka."
Paris telah mengevakuasi sekitar 3.000 orang dan telah mengadakan pembicaraan teknis dengan Taliban untuk memungkinkan keberangkatan tersebut.
Le Drian, yang menuju ke ibu kota Qatar, Doha, Minggu, mengatakan masih ada beberapa warga negara Prancis dan beberapa ratus warga Afghanistan yang memiliki hubungan dengan Prancis yang tersisa di Afghanistan. (ant/dil/jpnn)
Pemerintah Prancis tak butuh waktu lama untuk menentukan sikap definitif terhadap rezim Taliban di Afghanistan
Redaktur & Reporter : Adil
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- UEFA Nations League: Italia Ganyang Prancis, Israel Hancur
- Pendiri Telegram Pavel Durov Ditangkap, Sekarang Kakaknya Juga Diburu Prancis
- Thierry Henry Mundur dari Pelatih Timnas U-23 Prancis
- Kisah Perjalanan Royke Lumowa Menempuh Jarak 20 Ribu KM dari Jakarta ke Paris
- Final Voli Putra Olimpiade Paris 2024: Prancis Fantastis, Polandia Menangis