Keraton Jogja Bersiap Jelang Pernikahan Putri Bungsu Sultan Hamengku Buwono X

Kepatihan Pusat Resepsi, Paku Alam Rela Pindah Kantor

Keraton Jogja Bersiap Jelang Pernikahan Putri Bungsu Sultan Hamengku Buwono X
BAHAGIA: GRAj Nurastuti Wijareni dan Achmad Ubaidillah dalam sebuah acara di keraton Jogja beberapa waktu lalu.

"Sesuai adat di keraton, untuk sebuah proses renovasi bangunan lama, memang ada ritualnya. Misalnya, ada beberapa gambaran alam dunia yang berwujud umbi-umbian, pala kesampar, dan tebu. Semua merupakan simbol keseimbangan manusia dengan alam, yang masing-masing memiliki arti sendiri," ujarnya beberapa waktu lalu.

Persiapan tidak hanya dilakukan pada sisi fasilitas dan perlengkapan pesta. Koordinasi untuk menyambut tamu-tamu VVIP juga telah dilakukan. Salah satunya menyangkut keamanan. Sebab, hampir dipastikan pahargyan agung tersebut bakal dibanjiri tamu-tamu penting dari negeri ini.

Bagaimana proses perkenalan Jeng Reni dengan Ubai? Pemuda kelahiran 26 Oktober 1981 itu menceritakan, saat bertandang ke Jogja beberapa waktu lalu, awalnya dirinya tidak tahu bahwa Reni merupakan putri raja Jogja. Dia mengatakan tertarik dengan sosok Reni karena pembawaannya yang kalem.

Setelah mengetahui bahwa yang didekatinya adalah putri keraton, mental lelaki yang besar di Jakarta itu tidak ciut. Justru dia makin bersemangat. Sebab, meski berstatus putri bangsawan, di matanya perempuan yang berusia lima tahun lebih muda tersebut bukan perempuan yang arogan dan sombong. "Dari situ, saya makin jatuh hati," ujarnya.

Setengah bulan lagi, Keraton Jogjakarta menghelat gawe besar. Sultan Hamengku Buwono X akan menikahkan putri bungsunya, Gusti Raden Ajeng (GRAj)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News