Kerawanan Pangan Picu Kerawanan Sosial
Rabu, 19 Januari 2011 – 04:44 WIB
JAKARTA - Kerawanan pangan di tanah air ternyata sudah di ujung mata. Meskipun belum sampai titik membahayakan, gejala-gejalanya sudah mulai muncul. Diantaranya adalah melambungnya harga kebutuhan pokok. Terutama beras. Pemerintah siap melakukan impor beras untuk mencegah kerawanan pangan.
Tahun lalu, kerawanan pangan sudah santer diprediksi bakal mendera negeri ini pada 2011 dan 2012. Kerawangan pangan ini disebabkan oleh menurunnya produktifitas bahan-bahan kebutuhan pokok. Penurunan ini, disebabkan oleh perubahan iklim. Salah satu prediksi dilontarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Pada beberapa kasus, persawahan padi yang sedang membutuhkan air, dilanda kekeringan. Atau sebaliknya, persawahan padi yang siap panen dilanda kebanjiran. Sehingga di beberapa daerah muculah kasus gagal panen. Pemerintah takut kerawanan pangan ini berimbas pada munculnya kerawanan sosial.
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono di TVRI Jakarta kemarin (18/1) menjelaskan, sejatinya kerawanan pangan itu masih belum menunjukkan keganasan. "Yang ada masih melambungnya harga jual kebutuhan pokok. Terutama beras," kata dia. Akar dari melambungnya harga kebutuhan ini adalah, menipisnya ketersediaan barang pokok.
JAKARTA - Kerawanan pangan di tanah air ternyata sudah di ujung mata. Meskipun belum sampai titik membahayakan, gejala-gejalanya sudah mulai muncul.
BERITA TERKAIT
- Persekutuan Doa Oikumene Adriella Dharma Wanita Pusat Gelar Ibadah Natal dan Tahun Baru 2025
- KY Pelajari Vonis Bebas WN China Penambang Ilegal di Kalbar
- Respons Walkot Bandung Terpilih Soal Wacana Dedi Pengin Bangun Tol Pasteur - Lembang
- Bripka Anumerta Ronald Enok yang Tewas Dibunuh KKB Dimakamkan di Sentani
- Polisi Terlibat Kasus Pemerasan Penonton DWP Kini Berjumlah 32 Orang
- Prabowo Berkomitmen Akhir 2025 Indonesia tak Lagi Impor Beras hingga Jagung